Tante Lendir – Aku benar-benar dibuat kewalahan saat harus melayani suamiku di atas ranjang. Tak henti-hentinya dekapan erat disertai napas yang memburu, acapkali mengiringi permainan seks kami. Peluh mengalir dengan derasnya, goyangan-goyangan maju mundur yang seakan-akan tidak akan ada habisnya dari bagian bawah tubuh suamiku membuatku tidak mampu lagi menahan kenikmatan yang kurasakan ini, aku hanya bisa berdesah-desah dan mencengkeram dengan eratnya kain sprei ranjang tidurku sebagai pertahanan terakhir dari sisa-sisa tenaga yang masih tertinggal.
Tangan-tangan suamiku sementara itu masih meremas-remas payudaraku dengan cepat namun lembut, dan tangan yang satunya lagi membelai-belai pahaku yang masih terkulai lemah di atas punggungnya, semakin cepat goyangan penisnya, semakin nikmat yang kurasakan, dan semakin tubuhku kehilangan kekuatannya, mataku sampai-sampai tak mampu kubuka kembali, pada hentakan-hentakan berikutnya.
Aku benar-benar tidak berdaya, aku sudah lemas menahan orgasme yang berulang-ulang kali kurasakan pada malam ini, aku pasrah, aku sudah tidak mampu berbuat apa-apa, apalagi menggerakaan tubuhku, aku hanya bisa menahan napas dan merintih menahan nikmat saat orgasme kembali membawa tubuhku ke alam surgawi dunia.
Mulutku seakan ingin meminta kepada Denny untuk menuntaskan permainan seksnya, namun kondisi tubuh suamiku yang masih terlihat fit, membuat aku harus bertahan beberapa jam lagi, sampai suamiku mendapatkan orgasmenya.
Setelah tiga ronde, kami bertempur dalam birahi. Aku tidak mampu membayangkan apalagi yang bakal kualami, Jika Denny kembali meminta jatahnya kembali, mungkin aku hanya bisa telentang pasrah. Akhir-akhir ini suamiku memang senang bertindak yang aneh-aneh dalam melakukan hubungan seks. Pertama sih gayanya sangat lembut.
Mengulum senyum, merangkul, kemudian mencumbuiku. Tetapi setelah itu aku akan tidak dapat lagi menahan seluruh serangan-serangan dan gaya permainan seksnya. Tetapi akhir-akhir ini setelah suamiku memakai shabu-shabu, konsumsi seksnya semakin bertambah, dan permainannya pun menjadi semakin liar dan menggebu-gebu.
CERITA SEKS - Sampai saat ini akupun masih kewalahan untuk melayani birahi seks suamiku, sampai-sampai jika aku merasa tidak kuat lagi menghadapinya, aku akan mencoba mengalahkan nafsunya dengan melakukan oral. Semakin sering aku melakukan oral semakin aku mengetahui titik-titik kelemahannya.
Aku akan menyedot dengan kuat-kuat terutama dibagian kepala penisnya, sembari tanganku dengan cepat melakukan gerakan-gerakan kocokan, mulutku berputar-putar untuk merangsang bagian kepala penisnya, setiap beberapa saat aku mengintip perubahan wajah suamiku, bila dia mulai meringis menahan nikmat, apalagi sampai memejamkan matanya.
Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, aku akan mengulum kepala penisnya dengan dibantu gerakan menyedot, tanganku akan semakin cepat mengocok-ngocok batang penisnya. Sampai pada akhirnya kurasakan cairan sperma hangat menyemprot dengan derasnya di mulutku disertai teriakan-teriakan kecilnya.
Aku akan menyedot sekuat-kuatnya semampuku sampai spermanya tidak keluar lagi, lalu kebuang spermanya dan kemudian kulanjutkan menyedot kembali kepala penisku, Biasanya dengan serangan beruntun seperti ini, biasanya suamiku akan mulai melemah dan tidak akan mampu melanjutkan permainannya ini.
Tetapi jurus-jurus seperti ini tidak selalu berhasil dengan baik, kadang-kadang kondisi suamiku terlalu fit, sehingga aku tidak mampu menaklukannya dan aku akan dibuat tidak berdaya kembali dengan jurus-jurus permainan seks nya. Sering dalam satu hari suamiku meminta jatahnya sampai dengan tiga kali.
Bahkan apabila aku sudah tidak kuat melayaninya, suamiku tetap melampiaskan nafsunya dengan melakukan masturbasi. Aku benar-benar tidak kuat menghadapi suami yang hiperseksual ini.
EmoticonEmoticon