Rabu, 26 Juli 2017

Jadi Budak Seks Muridku dan Mamanya


Jadi Budak Seks Muridku dan Mamanya

Tante Lendir - Aku Andre, saat ini umur 33 tahun. Sekilas tentang diriku,tampangku 6,5; body 7,5; kejantanan 18 cm (kalo dinilai 9, nanti disangka 9cm hehehe) badanku lumayan kekar karena dari SMP aku kadang2 ke gym. aku tidak termasuk golongan orang pintar secara keseluruhan, tapi aku punya kelebihan dibidang ilmu teknologi.

Kunikmati Muridku sekaligus Mamanya
Jadi cerita ini adalah tentang aku saat masih kuliah sambil memberi les pada anak2 SMU dibidang TKJ. Dari 9 orang muridku, 4 diantaranya duduk di bangku SMA kelas dua TKJ. les yang aku berikan les privat dan aku yang dateng ke rumah muridku.

Ayu salah satu muridku yang paling cerdas, orangnya periang dan ramah. Mungkin sebenarnya dia tidak butuh les denganku, tapi karena dia anak tunggal dan sering ditinggal maka orangtuanya menaruh harapan besar terhadapnya. Ayahnya cuma punya waktu 1 minggu dalam satu bulan untuk tinggal dirumah, ibunya masih muda (30 tahun) dan suka jalan2 dengan teman2nya sampai lupa anak gadisnya juga butuh kasih sayang.

Ayu memiliki paras yang cantik dengan rambut se-tali bra, mirip sekali dengan Luna Maya. selain itu tubuhnya yang ramping dengan lekuk betis indah dan paha jenjang yang putih mulus cukup membuat aku sering deg2an. Apalagi ukuran dadanya yang 32C itu, tubuhnya menjadi begitu sempurna. Aku mulai mengajar Ayu sejak ia masuk SMA, jadi saat kejadian mengasikkan ini terjadi aku sudah kenal dengan dia dan keluarganya kurang lebih 2 tahun (sudah hampir naik kelas 3).


Hujan lebat mengguyur kota Jakarta pada Maret 2007, aku juga basah kuyup saat harus datang dengan sepeda motorku kerumah Ayu. “what a bad fucking day..” aku berbisik sambil menengadah kelangit.

Hujan yang luar biasa lebat disore hari, pasti aku gak bisa pulang lagi sampe malem karena hujan. Tugas2ku juga sudah numpuk apalagi dua bulan kedepan aku harus sidang KP dan Skripsi.
Pagar dibukakan si mbok, aku langsung mendorong motorku ke carport rumahnya dan melepas jas hujanku.

“Ko, si non lagi keluar.. katanya sih sebentar aja” kata si mbok menjelaskan.
“Oh, gak apa mbok saya tunggu saja” jawabku sambil menggantung jas hujan di motor.
“Ya sudah silakan masuk, mbok buatkan teh hangat.” ujar si mbok sambil ngeloyor masuk lewat garasi.

Aku masuk ke ruang tamu tapi aku gak berani duduk karena celanaku basah, aku takut mengotori sofa mahal dari bahan suede nya itu. Aku hanya berdiri sambil memandangi lukisan dan foto2 yang terpajang di tembok ruang tamu

“lho kog ndak duduk,ko?” si mbok nyeletuk sambil meletakkan teh hangat.
“iya nih mbok, abis basah sih!” jawabku jujur.
“Ntar yah, tak ambilin anduk dan baju bekas bapak!”, singkat kata aku pun disuruh mandi air hangat supaya gak sakit, lagian si Ayu blom pulang.

Saat aku selesai mandi, Ayu sudah ada dikamarnya diatas. Aku pun berterima kasih sama si mbok dan langsung ke lantai dua. Aku ketuk pintu kamarnya lalu aku menuju ruang belajar yang persis diseberang kamarnya.

Aku tunggu Ayu setengah jam tapi kog gak muncul2 juga, maka ku beranikan diri untuk membuka pintu kamarnya setelah kuketuk dan tidak dijawab lagi. Ternyata Ayu sedang mandi, aku mendengar gemericik air dari kamar mandinya, dan aku melihat pakaian dalamnya berserakan dilantai.

Seketika itu aku merasa terbakar urat hornyku.. Seperti suatu keinginan besar yang sudah lama dipendam dan saat ini saat paling tepat untuk dilepaskan..Aku berusaha mengontrol berahiku tapi memang nasib.. Ayu keburu keluar kamar mandi dengan telanjang bulat, mempertontonkan lekuk tubuhnya yang paling pribadi dihadapanku.

“KyaAaaaA…” teriaknya Ayu spontan karena kaget.
“Oooops…” hanya itu kata2ku dan cepat beringsut kearah pintu keluar.
“Koko ngapain dikamar aku??” tanya Ayu dengan suara yang tiba2 sudah terkendali.
“Sori, aku gak sengaja!” jawabku sambil membelakanginya
“Bohong…! Mo ngintip yah!!” serangnya sedikit ketus sekarang. aku sempat melirik lagi kearahnya, sekarang handuknya yg sebelumnya melingkar di kepala telah menutupi buah dadanya yang ranum itu.
“Aku keluar dulu deh, kamu pake aja baju trus ntar aku baru jelasin. sori bgt!” cerocosku cepat sambil menarik handle pintu, tapi tiba2 aku berubah pikiran.

Hujan lebat dan berisik sekali diluar sana, buktinya si mbok aja gak bisa denger jeritan Ayu tadi, apa salahnya kalau aku coba berbuat nakal.. toh aku sudah hampir selesai kuliah dan mungkin akan pindah kota.

Aku berbalik, kali ini dengan cepat aku sergap Ayu. aaah.. aku bener2 sudah seperti binatang buas.
Belum sempat meronta, aku langsung membekap tubuh Ayu dari depan dan mengunci mulutnya dengan mulutku supaya dia tidak menjerit. Aku bawa dia ke ranjang dan masih terus ku kulum bibirnya yang sexy..

Sejurus kemudian aku tarik handuknya, satu2nya penutup tubuh yang menempel dibadannya. Benar2 indah payudaranya, mengkel dan putih bersih lengkap dengan putingnya yang masih merah muda.
Aku lahap kedua gunung kembar itu satu per satu. Supaya jeritannya tidak terdengar, aku tutup mulutnya dengan tangan kananku, sementara tangan kiriku menahan rontaannya dan mulutku menjelajah payudaranya yang indah itu.

Aku terus mempermainkan puting susunya dan mulai berani melepas tangan kiriku di vaginanya yang mulai becek. Perlawanan Ayu tidak terlalu berarti buatku.. Ia terus meronta-ronta tapi akhirnya kehabisan tenaga.

“oouh…” lenguh Ayu saat aku sentuh klitorisnya, matanya merem melek keenakan. Sirna sudah rontaan demi rontaan yang dari tadi dilakukan Ayu, berganti goyangan pinggul malu2 dari seorang perawan. Ayu

Aku mulai merasa Ayu menyukai permainanku maka ku lepas tanganku dari mulutnya dan mulai meremasi payudaranya yang indah dengan kedua tanganku. Mulutku terus bergulir kebawah sambil menyapu tubuhnya dengan jilatan sampai akhirnya aku berhadapan dengan miss cheerful-nya. Aku intip sedikit, Ayu pura2 tak melihatku, ia palingkan wajah ke samping tapi terlihat jelas ia sedang menanti2kan apa yang ingin segera kulakukan.

Kusapu bibir vaginanya.. pantat Ayu terangkat sedikit. Kusapu sekali lagi belahan vaginanya.. tubuh Ayu menggelinjang kegelian.. lalu kulahap klitorisnya, kusedot2 dan kupilin2 dengan lidahku.. Ayu langsung menjambak dan mengusap2 rambutku.. Kali ini dia sudah tak tahan utk bertindak pasif… Pinggulnya digoyang2 mengikuti irama bibirku melahap klitorisnya yang kini sudah basah.

“ouuch…. sssh…..” rintihnya
“mmmhh…. enak ya sayang? mmmh….”ujarku menyela
PLAAAKKK!!!! tamparan telak ke pipiku. Aku kaget bukan main tapi tangan itu kembali menjambak dan mendorong kepalaku supaya terus mengoralnya…

Aku semakin bersemangat dibuatnya… tanda2 kalau dia juga mau sama mau mulai diperlihatkan. aku semakin intens memberikan variasi oral di klitorisnya. tanganku sesekali berputar2 mengorek bagian luar liang vaginanya. Rupanya Ayu yang selama ini kukira cerdas dan baik2 memiliki bakat terpendam.. bad girls wanna be..

Ayu makin belingsatan, pinggulnya berayun2 dan nafasnya memburu…
“ko.. An..dre, mmpfh… te..rus..in.. aaahk.. enak… kkoooh….” rintihnya terbata2 sambil menggigit bibir bawahnya..
“mmmph.. mmpphhhh…. mmpphhfff… aaakhhh… yes right there……!!”lenguhnya panjang sambil memeras payudaranya. rupanya Ayu orgasme.. vaginanya menyemburkan cairan yang langsung kusapu dengan lidahku.

Aku mengambil posisi disebelah Ayu yang terpejam lemas sambil bertelajang. aku buka bajuku dan memeluknya dari samping-belakang. Kubelai rambutnya hingga ke buah dadanya.. kupeluk erat dan ku ciumi lehernya.

“mmh.. wangi kamu enak Ayu.. wangi khas wanita..” bisikku ke telinganya..
“ko.. kenapa ko andre tega sih…?” lirih bibir manis itu berucap
“tega apa Ayu..? emang kamu gak suka ya?” aku bertanya balik
“suka..” jawabnya lirih. sekarang Ayu berbalik menatapku,
“ko, tadi pas terakhir enak bgt!! itu orgasme yah?” lanjutnya
“iya, itu orgasme sayang.. kamu suka?”
“Suka bangeet… enak bgt… nanti aku mau lagi!” jawabnya.

Huff.. tadinya aku berniat memperkosa dengan menanggung segala akibat, ternyata gadis manis ini malah minta lagi.
“Sayang, kamu udah pernah pegang pistol cowok blom?” tanyaku.
“Pernah, punya mantanku!” jawabnya cepat sambil mengelus kontolku dari luar celana.
“Kalo gitu kali ini kamu kocokin aku ya..!” pintaku sedikit memelas manja.

Ayu langsung membuka celanaku, ditangkapnya batang kontolku yang sudah keras dan dia mulai turun kebawah memberikan servis oral.

“mmh… enak bgt sayang. kamu jago oral tapi kog gak tau orgasme?” tanyaku setengah curiga.
“hiha, hahu hulu hering horal hacarhu.. (iya, aku dulu sering oral pacarku)” jawabnya.
“tapi itu dimobil, jadi dia gak pernah sentuh punyaku” lanjutnya lagi sambil terus mengocok batang kontolku dengan tangan.
“Kontol ko Andre gede yah.. enak!” sambungnya lagi.
“Kalo enak, diisepin lagi aja Cyn…” kataku lagi.

Tiba2 pintu kamar Ayu menjeblak terbuka. “Haaallooo manis..” suara itu terputus saat melihat aksi kami berdua. Ternyata itu mamanya Ayu yang pulang shopping kena macet karena hampir banjir. tante leha. Masih muda, lebih cantik dari Ayu, badan terjaga dan lebih sintal. Dia cantik sekali dengan rambut bergelombangnya yang dicat sedikit pirang. Susah juga menjelaskan parasnya, karena gak terlalu mirip artis, tp yang pasti dia cantik.

“Kalian apa2an..?” bentaknya..
Kami pun baru sadar dan cepat2 berberes. berharap seolah2 mamanya Ayu tidak melihat apa yang baru kami lakukan. Sebelum marah lebih jauh Ayu memotong pembicaraan ibunya
“Kenapa ma?? Apa Cuma mama yang boleh begini sama pak Asep??”
Bukan main, ternyata tante cantik ini sering kesepian ditinggal suaminya dan sering minta jatah dari sang Supir.

“Kamu… kamu…. kamu tau dari mana?” tanya mamanya kaget.
“aku tau dari dulu ma! Tiap pergi arisan mama selalu begini kan di mobil?” Ayu sengit.
“ah udah deh, dari pada saling ngadu ke Papa mendingan mama ikut aja sama andre.” Lanjutnya lagi.

Kemudian si tante yang malu ngeloyor pergi keluar kamar. Aku yang kaget, takut dan bingung cuma bisa bengong dan menyesal kenapa pintu gak dikunci sampai tiba2 batangku digigit2 kecil oleh Ayu.

“mmmmffh… enak Ayu.. terus Sayang..” pintaku. ayu makin bernafsu mengulumi batang zakar dan biji peler ku. kepalanya berayun-ayun memberikan aku kenikmatan.
Tak berapa lama pintu kamar terbuka lagi. Tante leha masuk ke kamar setelah berpakaian lebih santai.
“Andre, ternyata kamu liar juga yah…” katanya. “tante bayar kamu untuk beri les pelajaran, bukan yg seperti ini!” sambungnya lagi sambil duduk ditepi ranjang.

Aku sendiri mulai ngerasa gak enak karena sebenarnya aku menaruh hormat pada setiap orang tua murid lesku.. Tapi apa boleh buat, anaknya yang binal masih saja mengulumi batang dan buah zakarku. Aku tidak dapat menjawab sepatah kata pun. Tapi tante leha langsung berinisiatif untuk mencium bibirku. Tante leha juga sudah bernafsu. Akupun langsung membalas ciumannya, ku sentuh pipinya lalu kurangkul tengkuknya supaya ciuman kami lebih hot!

“tante, mau ikutan?” tanyaku sok asik.
“iya dong, sekali2 tante pengen coba daun muda!” jawabnya nakal.
“Ayu, kamu sejak kapan kayak gini? kamu udah gak Virgin?” tanya tante leha ke putri satu2nya itu.
“Masih kog ma, kalo sama ko Andre sih baru kali ini..” jawabnya sambil melepas kulumannya dan mengocok kontolku dengan tangannya.
“Dre, oralin tante sih.. pengen coba kemampuan kamu!” tanpa basa basi tante leha langsung ngangkang diatas aku yang terduduk sambil menikmati oralan anaknya.
Aku langsung melahap vagina tante leha, kalo yang satu ini aku berani colok2 dengan jariku, karena toh memang sudah gak perawan.
“ooh ndre, e….nak! terusin sayaaaang..” kata tante reni.

Tiba2 aku mulai merasakan kontolku berkedut2 dan siap menyemburkan cairan sperma. Ku goyangan pinggulku maju mundur seperti sedang bersenggama tapi dengan bibir Ayu.

“Ayu.. terus.. yang.. aku.. udah … “. CROOTTTT spermaku memenuhi mulut Ayu, yang langsung ditelan habis dan dijilati hingga bersih.
Tapi tak tahu kenapa, aku tidak langsung lunglai.. Mungkin karena ada dua wanita cantik seperti model yang sedang bertelanjang dan mencari kenikmatan dari tubuhku.

Batang zakarku masih keras, tapi ayu berlari ke toilet. mungkin dia ingin berkumur pikirku. Tinggal aku berdua tante leha. Kemudian tante leha melepaskan vaginanya dari mulutku, ia turun kebawah mengambil posisi duduk di pangkal pahaku. Tangannya menggapai kontolku yang masih keras lalu mulai dikocok2 sedikit.

“Andre, mau di oral lagi atau ngerasain memek tante?” tanyanya centil sambil merunduk dan menjilati dengan nakal pangkal kontolku.
“mmmmfh…. terserah tante…”jawabku.

Si tante memberi servis oral, kontolku ditelan semuanya tapi aku bisa merasa lidahnya didalam sana berputar2 menyapu kepala kontolku, sedotan2 yang dibarengi gigitan kecil membuat aku merem melek. Setengah mati menahan nikmat.

“ssssh….. aahh….. tan.. jago banget…” kataku.
“entotin Andre, tante…” pintaku lagi sambil meresapi nikmatnya kenyotan tante Reni.
“Emangnya oral-an tante gak senikmat Ayu ya?” tanya tante leha sambil kembali menduduki pangkal pahaku.
“Justru enak banget.. aku takut gak tahan tan.. aku kan masih pengen ngerasain bercinta sama yang ahli..” sambungku.
Bless.. kontolku tiba2 terasa hangat.. rupanya tante leha gak mau nunggu lama untuk menjajal kontolku.
“mmfh.. ****** kamu gede yah ndre”
“suamiku punya sepanjang ini juga, tapi gak selebar kamu punya sayang..” sambung tante lagi.

Sekarang posisi kami women on top, tapi tante leha merebahkan badannya keatas badanku, sehingga dia bisa leluasa mencupangku atau mengulumi bibirku. Gerakan maju mundurnya pelan dan erotis, saat dia maju aku merasa seperti kontolku disedot2 (baru aku tau sekarang, itu namanya kempot ayam), lalu saat bergerak mundur pantatnya sengaja dicondongkan keatas supaya penisku seperti terjepit

“sssh… oh yessh… nice baby..” aku tak kuasa menahan desahan.. nikmatnya benar2 seperti disurga-dunia. Leherku sudah merah2 dicupang, bibirku sampai kebas dikulumi, dan kontolku rasanya sedang mengalami kejadian maha dahsyat.

Aku langsung mengubah sedikit posisiku. Kedua kakiku kutekuk sedikit sebagai kuda2. kuremas pantat berisi tante leha lalu kuangkat sedikit. Kini ada rongga antara pangkal paha tante leha dan aku. Aku mulai menghujamkan kontolku dengan irama karena sekarang aku yang memegang kendali.
“ooooh.. mmmfh.. trus ndre!” Tante leha meracau saat aku menghujamkan keras2 batang kemaluanku sampai amblas semuanya. tiga menit berselang aku mulai bosan, aku ajak tante mengubah posisinya lagi. Aku mau doggy Style, lalu si tante pun menuruti dengan berlutut membelakangi aku.

Pahanya sedikit dirapatkan supaya sesuai dengan ketinggian aku yang berdiri dilantai. Lalu kurangkul pinggulnya dan kuarahkan kontolku.. aku terkesima melihat keindahan lekuk tubuhnya tante leha yang begitu indah, kulitnya juga putih bersih dan mulus.

Vaginanya juga terawat dan berwarna merah muda.. kubenamkan sedikit2 kontolku lalu ku pompa dengan penuh perasaan sesekali kuhujamkan keras2 secara tiba2.

“aakh.. gila kamu ndre. enak bgt!! ssshh…” kepalanya kini dibenamkan diranjang. badannya miring hanya pantatnya saja yang nungging.

Ayu sudah kembali dari toilet, mukanya kemerahan, dia berjalan kearah kami yang sedang ber-doggy-style. ayu hanya memandangi mamanya yang sedang melenguh dan merem melek menerima hujaman kontolku.


Tante leha memang sudah jago bercinta, disaat giliran aku yang memberi servis, pinggulnya ikut diliuk2kan membuat rasa kempotan memeknya makin memijat2 batang kontolku. Ayu terlihat mulai panas dengan adegan kami, ia mendekati aku dan mulai menciumi bibirku.. disodorkannya juga buah dada kencangnya ke arah mulutku.

Edan, aku dikerjai (atau mengerjai) ibu dan anak sekaligus.
“Ma, kapan giliranku?” tanya Ayu kepada ibunya yang sudah bermandi peluh dan terpejam2 merem melek.
“iyah.. sab..har.. mama.. dikit lagi.. Terusin Ndre!” jawab tante leha. Sekarang dia bangun dan bertumpu pada satu tangannya, tangan yang lain memainkan klit-nya. Selang beberapa waktu tubuh tante leha mulai bergetar. Sudah hampir orgasme tampaknya, makanya ku percepat aksiku. kutambahkan tempo dan hentakan2 pada liang vaginanya.

“mmmfh.. yes… yes… akhhh… teruuusss… terusss… mmffh… enak sayang…”
“terusss.. dikit lagi ndre!”
“yes.. yes.. aaaaahh…. ssshh…….”

Kicau tante leha menandakan dia sudah orgasme, badannya meliuk2 dan mukanya dibenamkan lagi di ranjang.. pelan2 ia keluarkan penisku yang masih keras dari vaginanya sambil menahan getaran tubuhnya.

“makasih ya sayang, enak banget!!” ujarnya lalu tertelungkup dan tertidur.

Ayu yang dari tadi sudah berdiri ngangkang sambil mengelus2 memek beceknya pun siap menerima giliran. Hari ini badanku fit sekali, setelah orgasme yang pertama tadi kontolku masih tegang berdiri dan tahan lama.

Lalu kurebahkan tubuh Ayu disebelah mamanya.. aku minta dia telentang dan aku mengambil posisi missionary. Dalam pikiranku, memerawani gadis harus sambil menatap matanya.. aku mulai dengan pelan2 menggesekan kontolku dibibir vaginanya. Sensasi gesekan itu cukup membuat tubuh Ayu menggelinjang..

“udah siap Ayu?” tanyaku
“iya, ko.. masukin aja.. tapi pelan2 yah”pintanya memelas

Aku mulai mengarahkan kontolku dan memasukkan pelan2 kepala kontolku. Seret banget.. beda dengan mamanya. Kugoyang2kan pinggulku supaya cairan pelumasnya membasahi sempurna kontolku lalu ku masukan centi demi centi.

Darah mengalir dari keperawanannya, tapi mata Ayu tidak terpejam. Dia menatapku penuh arti, walaupun terbesit dimatanya rasa sakit perawan.
Bless.. penisku masuk dengan mulus.. sengaja aku masukkan sampai pol lalu kudiamkan sejenak. Aku merebahkan tubuh dan menciumi bibirnya sampai ke pangkal leher.

“tahan ya sayang.. nanti kerasa kog enaknya” bisikku manis di telinganya..
tanganku menggerayangi buah dada sintalnya memilin2 puting susunya supaya lebih deras pelumasnya melelehi batang Kontolku yang sudah masuk sepenuhnya.

Kaki Ayu menjepit pinggulku, lalu ia mulai menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kanan pelan2..
“ko, entotin aku…” pintanya memelas. Akupun mulai mengambil posisi, gerakan maju mundur diatas tubuh manis gadis yang baru saja 17 tahun ini kubuat sepelan mungkin supaya tidak menyakitinya.
“aaakh… sssh..” memeknya lebih menjepit daripada kempotan mamanya.
“Ayu, enak banget memek kamu..” Hujan deras diluar sana menambah nikmatnya percintaan kami.

Ayu mulai menemukan irama bercinta. Memeknya sudah terbiasa dengan kontolku..
Gerakan demi gerakan, Ayu semakin binal.. tanganku dituntun nya untuk meremasi buah dadanya..
“ko, aku pengen coba diatas” ucap Ayu. Aku turuti saja, aku merebahkan diriku ke posisi Ayu di samping tante leha

Sekarang Ayu yang asik sendiri mencari2 kenikmatan diatas batang kontolku. goyangannya semakin panas dan erotis. sementara itu aku mulai menjilati tanganku, kemudian mengobok2 memek tante leha dari belakang.

Dalam tidurnya tante Leha melenguh-lenguh.. kupermainkan klitorisnya, lalu kumasukan 3 jari ke memek tante leha.. mungkin ia terlalu lelah sehingga hanya menerima saja perlakuanku. Rupanya Ayu merasa kurang senang saat aku bercinta dengannya, tapi aku malah ngerjain mamanya. Ayu pun meminta aku yang melayaninya. Sekarang posisi kami doggy style..

Posisi favoritku, dimana sudah berkali2 aku membuat wanita melunglai karena menerima orgasme yang kuberikan (termasuk beberapa mantan pacarku).

Lima menit berselang Ayu yang masih baru pertama kali bercinta memang bukan lawan sebandingku.. Ayu mulai meliuk2.. memeknya yang sempit makin kuat memijat2 batang penisku.
“ko.. aku mau… orgas…me…. aaakhh…. sssh….”rintihnya..
“Iya nikmatian aja sayang” jawabku.
“oooh… yes… e…nak… mmfh… ssshh…” Ayu bergetar hebat karena orgasmenya tapi aku tetap menggenjotnya supaya dia menikmati orgasme panjangnya..

Dua wanita tumbang bersebelahan, Ayu dua kali, mamanya baru sekali, aku juga baru sekali. Kontolku masih berdiri keras, tapi sedikit lagi aku juga hampir orgasme. Aku tarik tubuh tante leha kebibir ranjang, posisinya tidur miring.. lalu kubasahi memeknya dan kontolku dengan ludah dan kuhujamkan kedalam memek tante leha kocokanku benar2 egois, aku hanya ingin mencapai orgasmeku yang kedua. Permainanku yang kasar membangunkan tante leha..

“sssh… Dre, sa..kit…” rintihnya
“tahan tante, Andre lagi enak nih..” jawabku.

Genjotanku semakin kuat dan dalam-dalam. Si tante yang lunglai daritadi mulai terpancing berahinya. Tante leha membalikan badannya, kedua kakinya diangkat dan ditumpangkan ke sebelah pundakku.
Aku peluk kedua paha jenjang tante Reni sambil terus ngentotin memeknya..

“mmmfhh… ssssh… terus sayang…” rintih tante leha
“tante udah mau keluar lagi?” tanyaku
“iya sayang.. kamu masih lama?” tanyanya
“udah hampir nih, kita bareng2 yah..” pintaku tersengal-sengal..
“oouch.. sssh.. yes honey.. Fasteer.. YESSShhh… Faasteeerrrr…”jerit tante leha
“I’m gonna Blow Honey…” jawabku
“Me too baby…” tante leha menjawab cepat. Kedua tangannya memegangi buah dadanya yang bergoyang2 cepat.
“Keluarin di dalem aja”sambungnya lagi

Kocokanku makin cepat, memek tante makin keras memijit batang kontolku, aku sudah sampai puncaknya..
Croott…. zzzrt… Crottth.. Crottth…
Sperma hangatku menyembur kedalam memek tante leha seiring sodokan kontolku. Kontolku terus kukocok, kamipun mengalami orgasme panjang.
Penisku menyembur sekali lagi dibalas lelehan cairan orgasme tante leha

“aaaaakhhh…. enak banget entotan sama tante” ujarku
“kamu inget ya Andre, mulai sekarang berhentiin semua murid kamu” jawab tante leha
“biar tante yang bayar semua biayanya, tapi kamu harus selalu ada saat tante telpon” sambungnya lagi

Aku sudah terjerumus diantara 2 wanita itu, aku mau beristirahat.. aku sudah tidak menjawab kata2 tante leha lagi dan tertidur. Jam 7.30 Malam aku terbangun, Ayu yang memanggilku dan mengajak ke ruang makan. Tante Leha sudah masak makanan spesial, Sapi masak Jamur (katanya bisa bikin “kuat”), Tiram mentah (ini juga bikin “kuat”), dan beberapa sayur lain. makanan pencuci mulutnya sarang walet (ini bisa nambah banyak spermanya yang artinya jadi lebih “kuat” juga).

“Andre, diluar masih hujan. Di TV banyak daerah macet karena banjir” tante leha membuka pembicaraan
“Ko Andre malem ini nginep aja yaa!” lanjut Ayu dengan suara manja
“iya ndre, kamu disini aja..” tante leha menambahkan
“lagian masih banyak pelajaran yang mau aku tanya ke koko..” kata Ayu dengan mata genit, tangannya menggerepe kontolku dari bawah meja makan.
“tapi.. aku juga banyak tugas” jawabku
“jangan alasan Dre, kamu kan gak perlu buru2 lulus” rayu tante leha.
“yah, okelah.. ada kalian berdua aku pasti seneng” jawabku tersenyum

Malam itu pukul 11 saat pembantu2 terlelap, aku dan Ayu menuju kamar tante leha. Di Jacuzzi kamar mandinya kami bercinta gila2an lagi, kami juga sempat pindah ke kolam renang di taman belakangnya, tapi karena takut terlihat pembantu kami putuskan untuk pindah lagi ke ruang keluarga di dalam. Kami tidur jam 5 pagi. Aku dicekoki Viagra saat sudah lemas karena orgasme beberapa kali.

Nampaknya tante leha sedang “kemaruk” sehingga tiap saat ingin merasakan kontolku. Sejak hari itu aku resmi menjadi pemuas tante leha, pak Asep dipecat dan ganti supir baru yang tidak tahu apa2. Sedangkan Ayu tidak terlalu sering ikutan karena memang tante leha coba sembunyi2.

Aku baru tahu kalau Ayahnya ternyata memang luar biasa kaya dan memiliki rumah di berbagai Negara, tentu saja lengkap dengan Selir2nya juga. Jadi Permaisuri kesepian ini biar aku saja yang puaskan.

Aku sebenarnya paling suka kalau ada kesempatan berdua saja dengan Ayu.. maklum lah, lebih seret dan tentu saja menjanjikan..Seperti permintaan tante leha, aku berhenti mengajar. tapi aku tetap mengejar skripsiku. Selama setengah tahun hidupku bak Raja tapi juga serasa budak.


EmoticonEmoticon