Tante Lendir - Namanya Myrna Augusta, mahasiswi berusia 21 tahun ini sudah cukup lama mengenal seks bebas, bahkan mungkin kelewat bebas. Dia gemar chatting melalui sebuah aplikasi java yg bisa digunakan lewat handphone. Bertemu dengan user lain yang baru dia kenal dan berhubungan seks dengan mereka bukanlah hal baru bagi dia. Meski begitu dia punya peraturan yang cukup ketat untuk menjaga dirinya ; wajib menggunakan kondom, dan tidak melayani penis besar/panjang. Hal ini karena dia beranggapan penis besar/panjang dapat mengurangi kerapatan lubang kenikmatannya.
Sore ini dia akan pertama kalinya bertemu dengan teman chattingnya dari jogja bernama irwan. Sebulan lamanya mereka saling chat dan saling goda di chat sambil seringkali bertukar foto-foto bugil masing-masing dan melakukan chat sex.
Sebelum bertemu Myrna berjanji akan memperbolehkan irwan menyetubuhinya jika penis irwan seperti apa yang ada difoto yang sering dia kirimkan. Karena berdasarkan foto penis irwan tidak terlalu besar. Mereka juga sepakat apabila penis Irwan terlalu besar Myrna akan memuaskannya dengan mulutnya saja.
Malam itu Myrna menunggu di sebuah kafe, dengan mengenakan jeans biru dan kaos ketat merah muda Myrna duduk manis menunggu Irwan. Rambut hitam panjangnya terurai manis, dengan tubuh ramping dan dada 34B yang membusung ketat Myrna terlihat begitu sensual.
Myrna ya? . sebuah suara memanggilnya dari belakang. Myrna menoleh dan melihat Irwan yang kurus tinggi dan berkulit gelap, potongan rambutnya spike tapi terlihat kurang terurus. Myrna tersenyum dan mengangguk.
irwan ujarnya sambil mengajak myrna berjabat tangan.
Myrna. Jawab Myrna manis. Jujur saja pemuda yang berdiri di depannya ini bukanlah seleranya. Sangat jauh dari seleranya. Namun Myrna tetap konsisten dengan prinsipnya. Toh, banyak cowok yang biasa-biasa saja atau bahkan jelek yang dia kenal dari chat sudah merasakan lubang vaginanya. Myrna selalu konsisten dengan kata-katanya.
sudah lama? ucap Irwan basa-basi.
Mereka mengobrol cukup lama, memesan makanan lalu melanjutkan kencan semalam mereka ke sebuah bioskop.
kamu cantik banget rayu Irwan di tengah-tengah film yang mereka tonton. perjanjian kita beneran nih? lanjutnya setengah berbisik.
iyalah¦ kenapa emangnya? Kamu ga mau? tanya Myrna sambil memindahkan tangannya ke selangkangan Irwan, membuat Irwan sedikit terkejut.
hmmm¦ sudah keras⦠pengen yah?? goda Myrna. Irwan sedikit berinisiatif, tangannya bergerilya ke dada Myrna yang masih terbungkus kaos dan bra.
Myrna sedikit mendesah saat tangan irwan bergerak nakal meremas buah dada Myrna. Tangan Myrna semakin berani membuka resleting Irwan dan mengeluarkan batang penisnya lalu mengocoknya pelan, membuat Irwan sedikit mengerang keenakan.
gimana? Pas kan? bisik Irwan menanyakan ukuran penisnya ke Myrna. Myrna mencibir menggoda sambil memainkan penis Irwan makin kencang.
Sebenarnya ini bisa dibilang aksi paling nekat Myrna, baru pertama kali ini dia melakukan di bioskop. Mereka berdua memang duduk di deret paling belakang dan dua kursi paling tepi, tapi bukan tepi pojok, melainkan tepi dekat jalan. Meski lampu bioskop remang-remang, penonton yang duduk di dekat Myrna pasti dapat melihat apa yang mereka lakukan.
Myrna mengocok penis Irwan dengan sangat lembut, sementara remasan di dadanya semakin konstan, tak lama kemudian tangan Irwan menyusup ke punggung Myrna dan melepaskan kaitan branya, Myrna membantu dengan sedikit menegakkan badannya.
Setelah lepas tangan Irwan menyusup masuk dan meremas langsung bukit kenyal gadis cantik itu. Remasan-remasan Irwan dan jarinya yang menyentil-nyentil putting buah dadanya membuat nafas Myrna memburu, kocokannya di penis Irwan juga makin cepat, Myrna memejamkan matanya sambil sesekali mendesah kecil saat putingnya dipermainkan jari Irwan.
Begitu asyiknya mereka sampai tanpa sadar kaos Myrna sudah tergulung dan buah dada kanan Myrna yang sedang diremas Irwan sudah terekspos.
nghhhh¦. Myrna mendesah saat bagian kaos yang menutupi buah dada kirinya digulung keatas, membuat kedua dada kencang gadis cantik itu kini terekspos, disusul dengan remasan kasar di buah dada kirinya yang nikmat.
Myrna kini terbuai menikmati kedua buah dadanya yang diremas bersamaan.
Sedikit terlambat Myrna baru menyadari bahwa dalam keadaan seperti itu tak mungkin Irwan yang ada di sebelah kanannya meremas kedua buah dadanya sekaligus!!.
Dia menoleh ke samping kirinya, seorang pria berkumis tersenyum padanya sambil terus meremasi buah dada kirinya!!!
Sebenarnya Myrna ingin marah, namun dia tidak mungkin membuat keributan di tempat umum, apalagi saat ini birahinya sedang terbakar, dia memejamkan mata, pasrah membiarkan buah dadanya dinikmati Om-om mesum yang duduk di sebelah kirinya. Tidak berapa lama dia sedikit mendengar suara resleting celana terbuka dan sesuai dugaan Myrna, Om-om berkumis itu mengarahkan jemari lentiknya ke arah penis besarnya. Irwan menyadari itu, namun tidak melihat penolakan dari sisi Myrna jadi dibiarkannya saja.
Kini dua buah dada Myrna diremas bersamaan selagi dia mengocok dua penis berukuran berbeda. Harus diakui, dia menikmati perpaduan antara remasan kasar dari Om itu dan remasan lembut dari Irwan secara bersamaan. Myrna mengocok kedua penis itu dengan lembut dan makin cepat.
Tiba-tiba dengan gerakan sangat cepat dan mendadak Om berkumis itu menarik punggung Myrna, membuat remasan irwan di dada kanannya terlepas, Myrna jadi sedikit membungkuk dan tanpa aba-aba Om berkumis itu memasukkan penis besarnya ke mulut Myrna!. Myrna terkejut dan berusaha meronta, tapi Om itu menekan kepalanya dan menggerakkannya dengan cepat sehingga penis besarnya terkocok di mulut Myrna, irwan hanya bisa terdiam menyaksikan hal itu.
ngghh¦ mmmpphh..mhph..mhphh¦ gumam myrna saat Om berkumis itu semakin cepat menggerakkan kepalanya. Nafas Om berkumis itu memburu, sampai akhirnya dia menggeram dan empat semprotan sperma kencang meluncur dari kepala penisnya.
Ngghhh!!!... Myrna menggumam kaget sebelum akhirnya pasrah, Myrna memejamkan mata dan mencoba membiarkan semua sperma itu tertelan. Ini pertama kalinya dalam hidup dia menelan sperma!!.
Si Om berkumis melepaskan tekanannya di kepala Myrna, nafasnya memburu namun senyum puas tersungging di wajahnya. Sebaliknya, Myrna terlihat capek dan sebal. Membaca gelagat tidak enak, Irwan merapikan kaos Myrna dan celananya lalu menarik Myrna meninggalkan bioskop itu.
"maaf ya soal tadi.." ujar Irwan sambil mengaduk secangkir coffelattenya
"kenapa jadi kamu yang minta maaf?" tanya Myrna sambil meneguk kopinya. "om-om sialan, ini pertama kalinya ada cowok yg nyemprotin di dalam mulutku" keluhnya sebal. Irwan jadi makin salah tingkah.
"kamu diem aja sih tadi... kupikir kamu menikmati.." Irwan mencoba membela diri.
"iya sih... tadinya, tapi ga kayak gitu juga kali... huh!"
Irwan terdiam, meneguk coffelattenya yang mulai dingin. keadaan hening sejenak. Myrna mengalihkan pandangannya kesekeliling, kondisi mall saat itu sudah mulai sepi.
"mau disini terus? mendingan aku pulang ke kost deh..." ujar Myrna ketus.
"eh! jangan..." Irwan buru-buru mencegah.
"ya udah yuk buruan... sebelum tambah bad mood nih aku.
Irwan menghentikan mobilnya di garasi kamar hotel Short Time yang sudah dipesannya. Dengan gaya gentleman Irwan membukakan pintu mobil untuk Myrna. Gayanya membuat Myrna terkikik geli. Mereka berdua melenggang masuk ke kamar hotel itu.
Wallpaper coklat lembut dan lampu yang cahayanya dapat diatur menampilkan kesan yang cukup romantis. Aroma terapi semerbak memenuhi isi kamar itu. Kamar itu tertata rapi dengan 1 ranjang king size di tengah ruangan kamar.
Irwan langsung memeluk tubuh Myrna dari belakang begitu pintu kamar ditutup, Myrna membiarkannya menciumi rambut dan tengkuknya, membuat rambut-rambur halus Myrna bergetar. Sambil memeluk dan menciumi Myrna dari belakang, tangan kanan Irwan bergerak masuk ke balik kaos dan meremas payudara Myrna yang masih tertutup bra dengan lembut. Myrna menjawab perlakuan Irwan itu dengan satu lenguhan kecil yang samar terdengar.
Tidak berhenti di situ saja, dengan sebelah tangan Irwan mengangkat bra Myrna hingga ke atas buah dadanya, meremas-remasnya pelan sebelum memfokuskan dengan jepitan jarinya di puting Myrna.
Emmhhh...sshh... Myrna mendesis, memejamkan mata menikmati kenikmatan yang kini menjalar dari putingnya yang tengah dipilin oleh Irwan.
Myrna menolehkan kepalanya ke kiri, wajahnya memerah. Irwan yang sudah berpengalaman paham apa yang diinginkan Myrna, dikecupnya bibir Myrna dengan lembut, sekali, dua kali dan mereka pun berciuman dengan ganas dan dalam sementara jari Irwan bermain makin kuat di puting payudara Myrna.
Badan Myrna sedikit mengejan membuat ciuman mereka terlepas saat Irwan menggerakkan tangan kirinya masuk ke celana jeansnya, Myrna sendiri tidak tahu kapan Irwan membuka kancing celana jeansnya, yang dia tahu tangan kiri Irwan terus masuk hingga ke dalam celana dalamnya dan jari-jari irwan mulai memainkan lubang kenikmatan gadis cantik ini.
Myrna memejamkan mata, tubuhnya melemas bersandar pada badan irwan, kepalanya tertunduk pasrah, menikmati rangsangan demi rangsangan yang kini melanda kedua bagian vitalnya.
eeeNGGhh... Myrna melenguh sedikit kencang ketika Irwan memasukkan jari-jarinya ke dalam lubang kenikmatannya. Jari “jari itu keluar masuk perlahan dengan lembut, membuat Myrna dapat merasakan gesekan-gesekan jari dan dinding vaginanya.
Sesekali Irwan menggerakkan ruas-ruas jarinya di dalam vaginanya, membuat Myrna menggelinjang-gelinjang kecil, mulutnya setengah terbuka dan matanya terpejam, menikmati rasa nikmat yang kini menjalar di setiap sel tubuhnya.
EmoticonEmoticon