Tante Lendir - Namaku Virga, tanyakan keseluruh sekolah, pasti mereka tahu siapa Virga itu. Seorang anak pemalas dan badung yg jarang sekali masuk sekolah dan sekalinya masuk selalu buat masalah. Sudah beberapa kali aku dikeluarkan dari sekolah, sehingga aku sering pindah - pindah sekolah. Semua itu aku lakukan hanya untuk pelampiasan dari masalahku dengan keluarga, ya aku lahir ditengah - tengah keluarga yg penuh dengan masalah dan kekerasan, sehingga aku tumbuh menjadi remaja yg tak tahu aturan. Meskipun aku bergelimang harta, tapi itu tidak ada artinya, tidak segalanya bisa diraih dengan uang.
Lagi, aku dikeluarkan dari sekolahku yg ke3. Untungnya aku ga harus mengulang lagi dari kelas satu, disekolah baruku ini, aku melanjutkan pendidikanku dari kelas dua SMA. Sekolahku kali ini adalah sekolah swasta, ya sekolah negri mana ada yg mau dengan seorang pelajar dengan "sejarah" sepertiku.
Sekolah baruku ini bisa dibilang sekolah swasta elite, ga perlu pintar, yg penting ada uang bisa masuk. Segala fasilitas lengkap, ditambah banyak siswi - siswi cantik yg bisa membuatku menelan ludah.
Aku pun mulai bersekolah, satu demi satu bisa kudapatkan teman baru. Semua tampak normal sampai pada suatu hari dimana ada suatu hal yg membuatku semangat untuk terus masuk sekolah. Sebuah hal yg merubah hidupku, entah itu lebih baik bagiku, atau malah memperburuk keadaanku.
Begini ceritanya..
Jam sudah menunjukan pukul 16.30, aku segera merapikan segala peralatan sekolah. Huff, hari ini adalah jadwal eskul computerku, minimal aku baru bisa sampai dirumah pukul 17.30, ya apa boleh buat. Sekolahku mewajibkan muridnya untuk memilih satu eskul, aku memilih computer karena menurutku hanya eskul itu yg tidak begitu memusingkan dan menyita banyak waktuku.
Singkatnya, sepulang eskul aku segera menuju tempat parkir motor. Hanya ada beberapa sepeda motor lagi yg tersisa, aku berjalan kearah motorku diparkir. Aku rogoh sakuku dan kucari kunci motorku, tetapi kunciku tidak ada. Aku panik dan segera mencari - cari kedalam tas namun kunci itu tidak bisa juga aku temukan. Aku memutuskan untuk kembali keruang komputer untuk memeriksa barang kali kunciku tertinggal disana.
Ku periksa seluruh ruangan komputer yg sudah sepi, hanya ada guru eskulku yg sedang sibuk mengerjakan tugasnya yg menumpuk. Guru komputer yg aku maksud adalah seorang guru baru, dia bekerja menjadi seorang guru honorer disini. Namanya ada Rika, usianya masih muda, mungkin sekitar umur 24 - 25 tahun. Dan yg paling penting adalah wajah Bu Rika yg cantik dan kulitnya yg mulus, kadang - kadang membuatku kehilangan konsentrasiku.
"Aduh, Bu liat kunci motor saya ga??" tanyaku kepada Bu Rika
"Lah, emang kamu taruh mana Ga?" tanyanya balik
"Kalau aku tau ya bu, ngapain aku daritadi muter2 disini.." jawabku
"Halah2, yaudah cari lagi, ibu ga liat" kata Bu Rika
Kubungkukan badanku, mencoba mencari disela - sela bagian bawah meja komputer. Huff, sudah lama aku cari tapi ga ktemu juga, tiba - tiba mataku tertuju pada sebuah pemandangan lain. Dari balik meja kerja Bu Rika, ada sebuah pemandangan indah yg membuat mataku melotot lebar. Kulihat jelas celana dalam Bu Rika yg berwarna hitam dari balik rok guru berwarna birunya, "OMG! hitam bro!!! " ucapku dalam hati
Aku terus pura - pura mencari, sambil sesekali kulirik celana dalam Bu Rika. Tiba - tiba aku dikagetkan oleh suara Bu Rika yg memanggilku.
"Ketemu Ga?" tanyanya
"Ehh..ga ktemu bu, aduh aku pulang gmn ini!!" kesalku
"Bukan disini kali, coba periksa diatas, dikelas kamu" saran Bu Rika
"Eh? Iya juga kali ya, coba aku kesana deh..." jawabku sambil lalu
Aku segera naik menuju kelasku dilantai tiga, matahari yg mulai terbenam membuat suasana sekolah menjadi mengerikan. Apalagi melihat ruangan kelas yg kosong, aku langsung membayangkan bagaimana keadaan sekolah saat malam. Aku buka pintu kelasku dan masuk kedalam, kucari kunci motorku dibawah mejaku, tetapi gak ada!! Aku terduduk lemas diatas meja, bingung harus ngapain lagi. Tiba - tiba kudengar suara aneh dari kelas sebelah, kelas paling akhir, sebelah kiri dari kelasku.
Kutempelkan telinggaku ditembok antara kelasku dan kelas asal suara itu. Awalnya tidak begitu jelas, tapi lama - lama aku kaget dengan suara yg aku dengar itu.
"Aaaaahhh..eeennnggg....aaaahh hh...aaaahhhh" suara desahan wanita
"Aaahhh, memek km enak banget sayang..." balas suara pria
Astaga!! Aku langsung mengusap - usap wajahku, apa aku bermimpi? atau ini hanya halusinasi?? Tapi suara itu masih jelas terdengar dari kelas sebelah. Aku malah menjadi taku, jangan - jangan itu suara demit, atau kuntilanak?? Aku gelisah, tapi rasa penasaranku membunuh rasa takutku, dengan perlahan aku melangkah keluar menuju kekelas asal suara tadi.
Dari balik celan pintu aku bisa melihat, astaga...
dua orang murid sedang ML di kelas!!
Jantungku langsung berdetak kencang, aku masih belum percaya dengan apa yg aku lihat. Aku dekatkan lagi wajahku, ternyata benar mereka itu murid anak kelas tiga, dan yg membuat aku lebih kaget lagi. Cewenya itu adalah Gemi, kakak kelasku yg terkenal dengan kecantikan wajahnya dan bodinya yg aduhai. Gemi hanya memakai seragam atasnya, sedangkan bagian bawahnya telanjang. Pantat Gemi yg montok sedang disodok oleh penis Aldo yg juga kakak kelasku. Mereka memang berpacaran, tapi aku ga tau kalau mereka berani mesum dikelas!!
Aku semakin terbawa suasana, mendengar desahan Gemi dan gerakan erotis dari Gemi yg terlihat begitu menikmati pelayanan dari Aldo. Kurasakan penisku mulai bereaksi, aku pun semakin menempelkan wajahku di celah pintu. Saking seriusnya, tak sengaja kudorong pintu kelas, badanku pun tertarik maju, pintu kelas terbuka lebar, aku terguling masuk kekelas.
"kkkkyyyyyaaaaa...." jerik Gemi
"adduhhh..." kuusap kepalaku yg terasa sakit
Gemi dan Aldo langsung menatapku dengan tampang panik. Lalu gemi segera menutupi memeknya dengan kedua tangannya, sementara Aldo dengan wajah marah langsung menghampiriku, ditariknya kerah bajuku.
"Eh Anjing!! Anak kelas berapa lw brani ngintip2??" bentak Aldo emosi
"weiiisss, sante lw..." sambil kutepis tangan Aldo
"brani lw ya?? mau mampus?" bentak Aldo yg masih 1/2 bugil
"slow..slow.." jawabku bersikap tenang
"slow?? sampe lw kasih tau tentang ini ke orang, lw gw jamin jd mayat" gertak Aldo
"yakin lw mau lawan gw?" tantangku, aku sudah biasa berkelahi, ga akan ciut nyaliku cuma karena gertakan dari Aldo
"eh bangsat lw ya.." teriak Aldo sambil bersiap memukulku
"ALDO!!" teriak Gemi yg telah memakai roknya lagi sambil berlari
"lw tunggu situ aja Gem!" bentak Aldo ke Gemi
"Do, udah biarin, klo kita giniin malah dia macem2" ucap Gemi
"nah, tuh cewe lw pinter..." jawabku
"eh anjing emang lw ya..." Aldo yg semakin emosi
"eh Do, gw ga akan bilang2 tenang aja, asal lw jg mau enak ke gw, ga usah emosi gitu lah, biarpun lw kakak kelas gw, umur lw sama ma gw, ga usah sok galak gitu. Lw lanjutin deh kegiatan lw tu sama cewe lw, gw ga akan ganggu..." ungkapku
"cuih..." eluh Aldo sambil menurunkan tangannya dan coba menenangkan diri
"udah lw pergi sana.." usir Aldo
"eeiitsss tunggu bro, gw ga mau gratisan..." jawabku licik
"anjing emang ya, mau apa lw? duit?" sambil Aldo merogoh saku bajunya
"ga butuh duit gw, gw ga minta macem2.." jawabku
"mau lw apa?" tanya Aldo
"haha, gw cm mo liat lw lg ML sama cewe lw, gampang kan?" jawabku
Aldo dan Gemi langsung bertatapan. Sementara aku berdiri diam menunggu jawaban dari mereka.
"Gimana?? gw ga ganggu, ga megang, cm liat doank, slow" tanya gw
"Udah Do, gpp, lagian aku nanggung nih..." ungkap Gemi
"Ok, tapi jgn megang2 lw ya..." jawab Aldo setuju
Dengan santai aku berjalan, kuambil sebuah kursi ditengah, lalu kududuk menunggu aksi mereka. Aldo dan Gemi kembali berjalan ketempat mereka tadi, Gemi terlihat sedikit malu, tapi aku yakin dia pasti ketakutan.
Aldo langsung mencumbu Gemi, melahap habis bibir sexy Gemi. Aku cengar - cengir melihat tingkah mereka berdua. Tangan Aldo bergerak liar meremas toket Gemi yg kental, sementara tangan Gemi sibuk mengelus - elus penis Aldo yg perlahan mulai konak. Desahan kecil mulai terdengar dari mulut Gemi dan tangan Gemi semakin cepat mengelus dan mengocok penis Aldo. Aldo segera membalikan tubuh Gemi, tangan Gemi bertumbu pada meja dan pantatnya menungging siap untuk serangan dari Aldo. Aldo segera memasukan penisnya, Gemi meringgis menahan sodokan dari Aldo kememeknya.
"aaahhh..aahhh..terus Do..." desah Gemi liar
"eeehhh..." desah Aldo yg menikmati memek Gemi
"eeemm...eeehhh...eeemmmm. .." desah Gemi semakin menjadi
Tubuhku berasa panas melihat sex show live mereka didepanku, Gemi terlihat begitu cantik dengan seragam SMA dan memeknya yg sedang disodok. Matahari makin tenggelam, menyisakan cahaya - cahaya tipis yg menyinari tubuh Gemi dan Aldo yg sedang mesum. Hhhmmm, nice banget!! Pantat Gemi jadi terlihat mengkilap karena pantulan dari cahaya matahari dan keringat.
Aldo makin mempercepat gerakannya, Gemi tak kuasa menahan itu, disenderkan wajahnya diatas meja, desahnya terus mengiringi sodokan demi sodokan dari Aldo. Ditambah desahan indah dari Gemi yg membuat aku semakin merinding. Tiba - tiba kudengar desahan Gemi semakin memburu, begitu juga dengan Aldo.
"aaahhh...aaahhh...yyyaannkkk. ..mo keluuuaarr...eemmm" desah Gemi
"iiiiyyyaaa yankk..eeeggghhh..." jawab Aldo
"aaahhh...eeennngg...yyyaankkk ...kellluuuaarrr yyyaankkk...aaahhhh..."
"eeeeggghhhh...aaahhhh..aaahhh h..." desah Aldo
Mata Gemi dan Aldo terpejam menahan nikmatnya climax mereka. Astaga aku semakin tak sanggup, ingin sekali aku bergabung dengan mereka. Aldo segera membalikan tubuh Gemi, menaikannya keatas meja, dan membiarkan Gemi terlentang dengan selangkangan terbuka. Sementara Aldo duduk dimeja sampingnya mencoba mengumpulkan tenaga untuk ronde berikutnya. Tiba - tiba jantung kami serasa mau copot karena kaget...
"ASTAGA!!! KALLIIIAANNN!!!" teriak Bu Rika dari pintu kelas
Aku, Aldo, dan Gemi langsung panik dan diam. Melihat ibu Gemi dengan wajah marah bercampur kaget.
"KALIAN GILA!! IBU AKAN LAPORKAN KALIAN!!" marah Bu Rika sambil lalu
"Bu tunggu!!!" teriaku
Aku dan Aldo saling berpandangan. Bu Rika telah membalik tubuhnya dan siap untuk pergi dari kelas, "GW BISA MAMPUS!!" ucap gw dalam hati
"Do, Kejar!! Mampus Kita!!" teriak gw ke Aldo sambil berlari kearah Bu Rika
"Anjinggg laaahhhh..." umpat Aldo sambil lari mengikutiku
"...." sedangkan Gemi terdiam takut
Kutarik tangan Bu Rika, dia mencoba melawan, mulutnya terbuat bersiap tuk berteriak. Tapi, tangan Aldo langsung menutup mulutnya dan membantuku menarik Bu Rika kedalam kelas. Kudekap tubuh Bu Rika, Aldo masih menutup mulut Bu Rika dengan tangannya.
"JANGAN BERANI2 LW!!!" bentak Aldo ke Bu Rika
"eemm..eemmm..." Bu Rika coba bersuara
"Gimana nih Do???" tanya gw ke Aldo
"Gw juga ga tau!!" jawab Aldo panik
Bu Rika dalam dekapan eratku, bisa kucium harum tubuh dan rambutnya. Membuatku kepalaku pening, sensasi yg luar biasa, andrenalinku benar - benar mengalir. Setelah melihat aksi gila Gemi dan Aldo, sekarang aku harus berhadapan dengan Bu Rika. Tak sadar tanganku menyentuh toket Bu Rika yg empuk, itu membuatku semakin tak tahan dengan semua ini. Perlahan aku mulai meremas toket Bu Rika, dia coba memberontak tapi apa daya seorang wanita dalam dekapan tubuh besarku. Aldo mengerti maksudku, dia tersenyum licik.
Aku semakin brutal meremas toket Bu Rika, sementara kugesekan penisku yg konak terbungkus celana SMA kepantat Bu Rika yg montok. Aldo memanggil Gemi untuk mendekat, Gemi berjalan setengah bugil dan takut - takut kearah Aldo. Aldo langsung memeluk Gemi dengan satu tangannya, mereka langsung berciuman mesra didepan Bu Rika. Bu Rika mulai panik, dikerahkan seluruh tenaganya untuk mencoba menghalauku. Lagi - lagi, semua itu sia - sia.
Kutarik tubuh Bu Rika terduduk dilantai. Aldo pun melepas tangannya dari mulut Bu Rika, namun belum sempat Bu Rika berteriak, segera kusumpal mulutnya dengan tanganku. Aldo dan Gemi mulai beraksi, Aldo menjilati seluruh leher Gemi, dan Gemi sibuk mengelus penis Aldo. Mereka melakukan itu tepat didepan Bu Rika, membuat Bu Rika terpaksa menyaksikannya sambil terus kuremas toketnya. Kusenderkan tubuhku dimeja, kujepit paha Bu Rika dengan kedua kakiku.
Aldo membisikan Gemi sesuatu, setelah itu Gemi langsung maju kearahku, bertumpu pada meja dibelakangku Gemi segera mengambil posisi menungging. Memek Gemi yg basah tepat berada diatas wajah Bu Rika, aku segera menurunkan tanganku dari mulut Bu Rika kelehernya dan segera mendongakkan wajah Bu Rika, memaksanya tuk melihat memek Gemi, sambil kubisikan "berani teriak, aku cekek ibu sampai mati" ancamku...
Bu Rika pun menurut, dia terdiam dan menutup matanya. Kembali aku membisikan ditelinganya "kalau lw merem, gw cekek juga, lw harus liat" sambil kupererat cengkraman tanganku. "iiyy..aa.." ucap Bu Rika terbata..
Aldo segera maju dan langsung menancapkan penisnya kedalam memek Gemi disaksikan oleh aku dan Bu Rika yg gemetaran. Sementara Aldo dan Gemi sedang asik menikmati moment mereka, aq mulai berani membuka kancing baju seragam guru biru khas sekolahku. Satu demi satu, kancing ketiga terbuka, terlihat bra Bu Rika yg ternyata juga hitam dengan renda - renda. Astaga, toket Bu Rika tak kalah seksinya dengan toket Gemi yg berayun - ayun diatasku. Segera kuselipkan tanganku diantara bra dan toket Bu Rika, begitu hanya dan empuk. Aku bisa merasakan detak jantung Bu Rika yg tidak beraturan karena takut.
Aldo dan Gemi asik dengan moment mreka, suara desahan Gemi dan Aldo. Serta suara becek dari memek Gemi yg membuat aku dan Bu Rika merinding. Tiba - tiba Gemi mendesah hebat..
"aaaahhh...aaayyyaaaannkkkkk.. ..eeennnggghhhh..." tanda Gemi orgams
Tubuh Gemi bergetar, disandarkan wajahnya keatas meja yg membuat toketnya menyentuh kepalaku, dan dari memek Gemi keluar cairan bening. Cairan itu terus keluar dan akhirnya jatuh menetes dimuka Bu Rika. Bu Rika bergetar, ditutupnya matanya, tubuh Bu Rika gelisah. Lendir dari memek Gemi terus mengalir turun, melewati hidung lalu menuju kearah mulut Bu Rika, Bu Rika menutup mulutnya rapat - rapat mencoba menahan lendir itu agar tidak masuk kemulutnya. Aku yg menyaksikan itu segera memperkuat cengkramanku dan berkata "buka mulut lw bu!!" ancam gw
Dengan terpaksa dan takut, Bu Rika membuka mulutnya. Lendir itu pun masuk kedalam mulut Bu Rika. Terlihat expresi jijik diwajah Bu Rika, ingin segera dia menutup mulutnya, tapi lagi - lagi aku ancam dia dengan cekikanku. Melihat expresi itu, aku semakin tidak tahan, dengan brutal kutarik bra Bu Rika. "kkkkkrrreeeekkkkkkkk...." terdengar suara kain yg robet. Bra hitam Bu Rika putus karena tarikanku, "aaahhhhh..." jerit Bu Rika menahan sakit. Dua buah kenikmatan terlihat, begitu matang dan siap disantap. Puting Bu Rika yg berwarna merah muda, begitu serasi dengan toketnya yg mulus dan putih.
Aldo yg sedang asik melahap memek Gemi pun tertawa melihat tingkahku, melihat toket gurunya yg terpajang menantang membuat Aldo semakin semangat, dipercepatnya gerakan penisnya dimemek Gemi. Toket Gemi terus menampar - nampar ubun - ubunku, membuat aku dalam posisi yg sangat menguntungkan. Desahan Gemi semakin terdengar merdu, membuat libidoku sampai pada titik tertingginya.
Kucubit dengan kasar pentil Bu Rika, "eeeennggggg..." desah Bu Rika menahan sakit bercampur nikmat. Segera kupilin - pilin pentilnya, membuat napas Bu Rika terengah - engah. Kutekan toketnya dengan tanganku, membuat pentilnya terjepit diantara toketnya dan tanganku. Segera kuputar - putar, tubuh Bu Rika bergetar hebat. Melihat expresi itu segera kulepas cengkramanku, Bu Rika mengambil napas lega. Tak lama setelah itu, kusambar bibir Bu Rika, kupaksa masuk lidahku, dan lidahku pun beradu dengan mantab didalam mulut Bu Rika yg lembab. Bu Rika mencoba menolak dengan mendorong lidahku keluar, tapi itu usaha sia - sia, malah membuat liurnya keluar dan membasahi leherku, membuatku semakin bersemangat.
Kami semakin menikmati kegiatan masing - masing, Gemi dengan Aldo, dan Aku dengan guru eskulku, Bu Rika. Terus dan terus aku habisi Bu Rika, membuat Bu Rika tak mungkin dapat meresistnya, tanganya yg tadi tergeltak kakupun tiba - tiba langsung memegang pundakku dengan takut. Tiba - tiba...
"eeehhh...gwww mooo kellluuarr...aaggghhh..." Aldo bersuara
"Do..Do..sini Do sini!!" ungkap aku semangat sambil melepas ciumanku dari mulut Bu Rika dan menyodorkan wajahnya kearah penis Aldo. Dan langsung dengan semangat Aldo memuncratkan seluruh spermanya kearah muka Bu Rika, Bu Rika kaget dengan semua itu, matanya tepejam takut, dan mulutnya terkunci rapat. Melihat itu, tanganku usil menarik pentilnya, membuat mulut Bu Rika mengaduh "aaawwww..." dan mulutnya terbuka membuat sperma Aldo masuk dalam mulutnya.
Aldo menarik Gemi, membatunya tidur dilantai. Aku menarik Bu Rika, memaksanya tertidur dilantai juga. Sambil kuremas toketnya, kubuka satu persatu kancing bajunya, kini Bu Rika topless. Gemi terbujur puas dilantai dengan setengah telanjang dan memeknya yg basah. Aldo berjalan menuju saklar lampu, dinyalakannya lampu kelas karena memang matahari sudah full terbenam. Aku sibuk menelanjangi Bu Rika yg sudah lemas pasrah tak berani membuka matanya.
Aku bangun, melepas seluruh pakaianku, Aldo datang menghampiriku dan melepas bajunya. Kami berdiri bugil menghadap Bu Rika yg juga bugil dibawah kami, kuelus paha Bu Rika dengan kakiku sambil aku berkata "Bu..Buka mata lw..."
Dengan perlahan Bu Rika membuka matanya, dia melotot melihat penis aku dan Aldo.
"masi kuat do??" tanyaku
"dikit..bisalah ngebantai bu guru" tawa Aldo
"yuk ah, abisin do!!" semangatku
"btw, nama lw sapa..." tanya Aldo
"call me Virga.." sambing memasang wajah licik
Aldo langsung berjongkok melahap bibir Bu Rika. Sedangkan aku segera membuka selangkangan Bu Rika. Terlihat jelas memeknya yg tertutup jembut yg tercukur begitu rapih, membuatku semakin tidak sabar untuk menikmatinya. Tidak perlu pemanasan lagi karena aku sudah kepanasan dengan aksi - aksi kami tadi. Segera kutancapkan penisku dimemek Bu Rika yg basah dan ternyata sudah tidak perawan lagi. Sialan ni guru, ternyata perek juga. Bu Rika mencoba mendesah tapi tidak bisa karena mulutnya sedang dilahap oleh Aldo.
Tubuh Bu Rika bergetar hebat mencoba melawan nafsu bejatku dan Aldo. Memek Bu Rika masih terasa nikmat meskipun sudah tidak perawan lagi, dinding memeknya masih terasa menjepit penisku. Aldo bosan dengan aktifitasnya, segeras dia berlutut lalu ditampar - tamparkan penisnya dimulut Bu Rika. Bu Rika munafik menolak penis itu, pada akhirnya dia membuka mulutnya dan melahapnya. Dengan penisku yg menancap di memeknya dan penis Aldo yg memenuhi mulutnya, aku jamin Bu Rika ga akan berani untuk menolak lagi.
Eeerrgghhhh, kurasakan penisku makin mengeras, ya sebentar lagi aku orgams. Kutekan semakin dalam penisku kememek Bu Rika. Dan...
"eeeennnggggghhhhhhhh......... " kulepaskan miliyaran spermaku kedalam memek Rika
Bu Rika mengeliat lalu tubuhnya bergetar, ternyata dia juga orgams. Aldo melepas penisnya dari mulut Bu Rika, begitu juga aku yg mencabut penisku dari memeknya.
"Do..pernah anal ga??" tanya gw
"wah wah, belom sih, tapi boleh tuh!!" sambil menuju kearahku
"hah?? jgn please, ibu minta jgn...." kaget Bu Rika ketakutan
"lw ga berhak ngelarang...." kasar jawabku
Aku tidur terlentang, Aldo tanpa aku suruh langsung membantu Bu Rika bangun, meletakan tubuh Bu Rika diatas tubuhku, tanganku bergerak membantu penisku masuk kedalam memek Bu Rika yg becek. Dan eeeemmmmm.....oooohhhh...penis ku kembali masuk menembus memek Bu Rika. Sementara Aldo mengambil posisi, bersiap - siap menancapkan penisnya di dubur Bu Rika. Aldo membuka pantat Bu Rika, Bu Rika coba melawan tapi dalam pengaruh penisku, dia tidak dapat banyak bergerak.
"Bu...jangan lupain kami....kasih kami nilai 10 ya!! wahahahaha" canda Aldo
Dannnn....
"aaaaaaaahhhhhhhh....aaaaaahhh hhh....eeeennnnnngggmmmm....." suara Bu Rika saat penis Aldo masuk menembus duburnya yg perawan.
Aku dan Aldo membantai habis Bu Rika, membuat Bu Rika benar - benar merasakan surga dunia. Tiba - tiba Gemi ada diatas kepalaku, tanpa basa - basi dilahapnya bibir Bu Rika. Astaga!! Ini apa namanya??? Threesome?? Jelas BUKAN!!! INI QUADSOME!!!
Bu Rika tidak dapat lagi bergerak, seluruh spot sensitive-nya sudah dilahap habis oleh kami bertiga. Hanya ada desahan - desahan kecil dan hembusan napas Bu Rika yg semakin memburu. Tiba - tiba Gemi bangkit, disodorkan memeknya yg telah basah kearah mulut Bu Rika, Bu Rika berusaha menolak dan jijik. Tapi dalam kondisinya sekarang, dia tidak akan sanggup menahan itu, dengan malu - malu Bu Rika menjilati memek Gemi dengan perlahan, "eeeemmmm...." desah Gemi sambil memainkan toketnya sendiri dengan kedua tanganya.
Aldo memajukan tubuhnya, membuat penisnya yg tertancap dipantan Bu Rika makin dalam. Gemi pun melakukan hal yg sama, Aldo dan Gemi pun saling melahap bibir diatas tubuh Bu Rika yg bugil. Kami semua serasa menjadi satu, penisku dimemek Bu Rika, penis Aldo dipantat Bu Rika, memek Gemi yg sedang dijilati Bu Rika, dan ciuman mesra Gemi dengan Aldo.
Aku merasa ini seperti mimpi, bisa menancapkan penisku yg lapar kedalam memek guruku sendiri dan melihat memek kakak kelasku yg cantik diatas kepalaku. Tanganku pun bergerak, aku remas kedua toket Bu Rika yg mulai mengeras dan pentilnya yg semakin mancung. Bu Rika mendesah makin hebat sambil terus dia jilatin memek Gemi dengan mantab. Tak lama setelah itu...
"aaaahhhh......aaaaaahhhhhhh.. .eeeemmmmmm...." Bu Rika segera melepas jilatannya dari memek Gemi, ya Bu Rika ORGAMS!!!
Kurasakan penisku tertekan makin kuat didalam memek Bu Rika, tak lama setelah itu cairan hangat membasahi penisku, membuat seluruh tubuhku merinding. Dan sekarang giliranku, karena orgams Bu Rika, penisku jadi terpancing. Seluruh urat ditubuhku serasa tertarik, darahku berkumpul diujung penisku yg memerah, dan....."DAMMMNNN IIITTT!!! Aaaaarrrggghhhh...eeennnggggg. ..." orgams-ku sambil kuremas kencang toket Bu Rika yg membuat tubuhnya ikut bergetar hebat.
Aku tersenyum puas, kutumpahkan seluruh spermaku kedalam memek guru eskul computerku, dalam posisi Bu Rika yg diatasku membuat spermaku perlahan keluar dari memek Bu Rika bercampur dengan cairan kenikmatan Bu Rika lalu menetes jatuh ke lantai kelas. Kupejamkan mataku, mencoba menikmati moment yg begitu indah itu. Tiba - tiba lagi aku mencium bau yg begitu menggoda, kubuka mataku dan....
Gemi yg mulai lelah dengan posisinya, menindih wajahku dengan memeknya yg sudah basah dengan cairan kenikmatannya dan liur Bu Rika. Memek Gemi tepat menghantam mulutku, membuatku dapat merasakan sensasi dari memek Gemi dan aroma memek Gemi yg begitu wangi. Tanpa diperintah, lidahku otomatis bergerak, menjilat seluruh memek Gemi. Perlahan kujilati dinding luar memeknya, dan mulai masuk kedalamnya, sambil aku mampir ke klitorisnya yg hangat dan menjilatinya dengan nikmat.
Kurasakan tubuh Gemi bergetar, Aldo yg melihatku menjilati memek kekasihnya tampak tidak peduli, dia masih asik berciuman dengan Gemi sambil terus memutar - mutar penisnya di memek Bu Rika. Bu Rika yg melihatku menjilati memek Gemi tidak mau ketinggalan, dia juga segera menjilati memek Gemi, sesekali lidahnya bersentuhan dengan lidahku, membuat sensasi yg begitu luar biasa. Penisku terdiam menancap didalam memek Bu Rika, tapi dengan goyang penis Aldo dipantat Bu Rika, itu membuat penisku berayun didalam memek Bu Rika yg nikmat.
Beberapa menit kami terus menikmati posisi ini lalu...
"aaaahhhhhh....dddooo...kkkeee lllluuuuaarrrrr...." desah Gemi
"aakkuu juuggaa..eerrrggghhhh..." balas Adlo
Dan hebatnya, aku pun merasakan sensasi orgams lagi
"aaarrgghh...annjjrriiittt...e eennngggg..." desahku bersiap memuncratkan spermaku
"uuuufff...aaahhh...aaahhhh... ." diikuti Bu Rika dengan muka kecutnya
AAAAAAAAAAHHHHHHHHH... kami berempat serentak berteriak bersama, tak dapat lagi menahan orgams kami. Tubuh kami berempat bergetar hebat!!!
Kurasakan cairan kenikmatan Gemi mengalir kemulutku, jepitan memek Bu Rika yg semakin menjadi dan spermaku yg kembali menyembur menembus memek Bu Rika. Sedangkan Aldo, memuntahkan seluruh spermanya kedalam dubur Bu Rika.
Kami berempat tertidur puas dilantai, kecuali Bu Rika yg masih diatas tubuhku. Kupeluk tubuh Bu Rika yg penuh keringat, kuciumi tubuhnya, dan kami tertidur saking lelahnya.
EmoticonEmoticon