Tante Lendir - Pada pertengahan tahun lalu ketika aku sedang berkunjung di sebuah mall didaerah Jakarta Pusat Waktu itu aku sedang berdiri didepan sebuah restoran cepat saji sambil memperhatikan orang yang berlalu lalang didepanku, dan ternyata tanpa aku sadari ada seorang wanita yang sedang memperhatikan aku dan dia menyuruh pelayan restoran itu untuk memanggil aku
“Maaf pak, anda dipanggil oleh ibu yang di dalam” kata pelayan itu kepadaku
Aku kaget dan bingung
“Haah? ibu yang mana ya?” tanyaku pada dia
“Itu ibu yang didalam yang pakai baju warna hijau Nah yang sedang melambaikan tangannya itu” jawab pelayan itu lagi
Dan aku melihat seorang wanita setegah baya sedang melambaikan tangannya padaku
“Aku?” tanyaku pada wanita itu sambil aku menunjuk diriku sendiri dan berkata pelan
Kulihat wanita itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan aku menghampiri dia sambil tak lupa mengucapkan terima kasih pada pelanyan itu Setelah agak dekat kulihat seorang wanita chinese yang berperawakan agak gemuk dan wajah yang sama sekali belum aku kenal Setelah mendekat akupun memperkenalkan diriku sambil menyalami wanita itu
“Hallo, saya Andri, anda siapa?” tanyaku pada wanita itu
“Saya Merry, panggil saja tante Merry
Saya perhatikan dari tadi anda berdiri terus disana? sedang menunggu teman atau sedang menghitung orang yang lewat? Ayo silahkan duduk, ga ditarik bayaran kok” jawab tante Merry sambil bercanda Akupun duduk dihadapannya agar kita bisa bercakap-cakap lebih enak
“Ahh tante bisa aja, ga kok lagi iseng aja, sambil ngeliatin orang yang lewat Tante sendiri sedang apa disini? kok sendirian?” tanyaku
“Iya nih, saya sedang cari accessoris mobil buat kejutan anak saya, tapi saya bingung sendiri mau cari apa dan dimana” jawabnya
“Memang tante mau cari barang apa? mungkin saya bisa bantu cari kalo tante nggak keberatan” jawabku lagi
Lalu dia memberitahu barang-barang yang dia cari, dan kemudian aku menawarkan diri untuk membantunya
“Oke saya tinggal dulu ya, tante disini aja” kataku padanya, dan akupun segera pergi mencari barang yang dicarinya
Setelah setengah jam muter-muter mencari toko yang lengkap dan harga yang bagus, saya kembali lagi ke restoran tersebut dan langsung duduk di depan tante Merry
“Nah dapet nich tan” kataku pada tante Merry
“Tan tan emang ketan, apa setan” kata tante Merry sambil tersenyum
“Eh sorry maksudku tante” jawabku sambil cengengesan
Lalu tante Merry menawarkan aku untuk memesan minuman dan makanan sambil memberi uang
“Wuih, kebanyakan tante, emang saya gentong” kataku
“Udah bawa dulu, sapa tau kamu mau traktir pelayan yang dikasir” jawab tante Merry sambil tertawa
Akupun tertawa sambil berdiri dan langsung berjalan memesan makanan dan minuman
Setelah mengembalikan kembalian dan cuci tangan, aku makan sambil menjelaskan hasil surveyku tadi, dan tante Merry sangat antusias sekali mendengarkannya Setelah makan kamipun mulai berbelanja, dan aku membantu dia membawa barang-barang yang dibelinya yang ternyata bertambah menjadi bermacam-macam barang Setelah berbelanja aku membantu tante Merry membawa barang-barang belanjaanya kemobilnya yang kemudian disambut oleh sopir
“Wah, terima kasih nih udah dibantuin Ini buat kamu” kata tante Merry sambil menyelipkan sejumlah uang kesaku bajuku tanpa sepengetahuan sopirnya
“Ah ga usah tante, saya cuma mau bantuin tante aja kok” jawabku
“Ahh kamu ini, ini juga tanda terima kasih saya atas bantuan kamu O ya Dri, nomor telpon kamu berapa? boleh tante tau?” tanya tante Merry
Lalu aku memberikan nomor telponku padanya yang disimpan dalam memori hpnya Lalu diapun memberikan kartu namanya dan berpesan untuk sering-sering menelpon dia, lalu dia masuk kemobilnya dan sambil mengucapkan terima kasih sekali lagi serta melambaikan tangan diapun pergi, kemudian akupun pulang karena hari sudah menjelang sore dan akupun harus siap-siap untuk pergi kuliah
Tak lama sesampainya ditempat kostku, aku mendapat telpon dari tante Merry yang menanyakan apakah aku sudah sampai atau belum, dan dia juga mengajak untuk ketemu lagi besok siang pada saat jam makan siang dikantornya didaerah kuningan dan akupun menyanggupinya
Keesokkannya aku bersiap-siap untuk bertemu dengan tante Merry, dan aku memakai baju serapi mungkin agar kelihatan seperti orang kerja, sebab aku merasa tidak enak jika nanti anak buah tante Merry melihat aku tidak kelihatan rapi Tak lama kemudian aku menuju kantor tante Merry untuk bertemu sesuai dengan perjanjian kami
Aku tiba dikantor tante Merry 15 menit lebih awal, dan aku menunggu di lobby kantornya Tak berapa lama tante Merry keluar dengan menggunakan pakaian kerja rapi sekali berbeda dengan kemaren waktu kita pertama kali bertemu Setelah berbincang-bincang sebentar kami menuju parkir mobil tante Merry, dan karena tidak menggunakan sopir maka aku yang membawa mobil tersebut
“Kita mau makan siang dimana nih tante?” tanyaku pada tante Merry
“Dimana ya? Dihotel “XXX” aja deh katanya disana makanannya enak-enak” jawab tante Merry
“Oke” jawabku dan akupun langsung membawa mobil kesana
Dan sepanjang jalan kami bercakap-cakap, dan dari situ aku baru tahu kalo dia sudah ditinggal oleh suaminya yang meninggal beberapa tahun yang lalu dan sekarang dia mengelola sendiri kantor peninggalan suaminya sedangkan anak satu-satunya yang perempuan masih sekolah. Sesampainya disana dan setelah memarkirkan mobil, kami langsung menuju restoran hotel tersebut dan langsung memesan makanan
“Kamu mau makan apa Dri?” tanya tante Merry
“Makan apa aja dech terserah tante yang pesan” jawabku, karena aku memang kurang mengerti menu yang enak di restoran itu
“Oke kalo gitu biar tante aja yang pesan ya” kata tante Merry lagi
Setelah memesan makanan dan pelayan pergi kami bercakap-cakap ringan mengenai pekerjaan tante Merry dan sebagainya, sampai akhirnya tante Merry menanyakan sesuatu padaku
“Dri, sebenarnya kamu kemaren disana lagi ngapain sih? Jawab yang jujur ya” tanya tante Merry padaku
“Memang kenapa tante? masih penasaran ya” jawabku
“Iya nih, sampe ga bisa tidur, memang kenapa sih pake rahasia-rahasia segala” kata tante Merry sambil tersenyum
“Nggak sih, cuma kurang enak aja didengernya mm memang tante mau tau?” tanyaku pada tante Merry
“Iya lah kalo nggak ngapain juga aku tanya kamu” jawab tante Merry
“Mmm sebenernya aku lagi cari pelanggan” kataku singkat
“Pelanggan? mm memang kamu gigolo ?” kata tante Merry pelan, dan aku jawab dengan anggukan kepala karena pelayan restoran datang mengantarkan makanan yang kami pesan sehingga percakapan kami terhenti, tetapi tante Merry tak berhenti menatapku yang membuat aku sebagai gigolo agak canggung
“Kenapa tante? nyesel ya kenal sama aku?” tanyaku setelah para pelayan pergi
“Ah nggak, mm ayo makan” jawab tante Merry mencoba mengalihkan pembicaraan
“Dri, tante mau tanya lagi, tapi kamu jangan marah ya” kata tante Merry disela-sela makannya
“Mau tanya apa tante?” kataku
“mm kamu mau nggak melayani tante?” tanya tante Merry padaku, dan giliran aku sekarang yang menatap tante Merry
“Ah jangan bercanda tante” jawabku singkat
“Saya serius, mau nggak kamu?” tanya tante Merry lagi
“mm terserah tante aja deh” jawabku singkat karena menganggap tante Merry hanya bercanda
Setelah makan dan membayar bill, tante Merry pergi meningalkan aku sambil berpesan kepadaku agar aku menunggu di situ sebentar Sekitar 15 menit seorang pelayan menghampiri aku dan mengatakan ada telpon untuk aku dari ibu Merry dan mempersilahkan aku untuk menerima telpon tersebut didekat kasir
“Hallo, ini Andri”, kataku
“Hai, Dri Kamu sekarang naik kekamar nomor 507, aku sudah ada disini” jawab tante Merry dari ujung telpon
“Hah jadi serius nih?”, kataku kaget
“Emang aku kelihatan bercanda tadi? udah cepet kamu dateng” kata tante Merry
“Ups sorry tante jangan marah Oke, aku kesana sekarang” jawabku dan setelah mendengar suara telpon ditutup dari sebrang akupun menutup telpon, setelah berterima kasih akupun menuju kamar tante Merry
Setelah sampai didepan kamar, aku sebagai gigolo menekan bel dan kemudian terdengar suara tante Merry dari dalam mempersilahkan aku untuk masuk Setelah memutup dan mengunci pintu aku masuk kedalam kamar Ternyata tante Merry sudah melepaskan semua pakaiannya, tidak ada selembar benangpun yang menempel
Tante Merry langsung menghampiriku lalu dengan buasnya tante Merry menyerbuku dengan ciuman-ciuman yang sangat liar yang aku balas tak kalah buasnya sambil memainkan lidahku didalam mulutnya Kusedot-sedot lidahnya dan kusapu-sapu langit-langit mulutnya, kami saling sedot dan saling mempermainkan lidah masing-masing didalam mulut lawan main kami
“Mmm Dri aku sudah merindukan saat-saat seperti ini” kata tante Merry sambil menatap mataku dan mengulum bibirku lagi
Tanganku tak tinggal diam, kumulai dengan meraba-raba punggung dan pantat tante Merry, dan mulai kuremas pantatnya yang diiringi desahan yang keluar dari mulutnya setiap kali aku meremas pantatnya Dan tanganku yang satu lagi membelai kening dan pipi serta telinga dan lehernya yang membuat tante Merry semakin bergairah Lalu ciumanku turun menciumi daerah leher dengan kecupan-kecupan kecil yang kuselingi dengan ciuman dan gigitan-gigitan lembut yang semakin meMbakar birahi tante Merry
Belaian dan remasanku yang tidak pernah berhenti dan kali ini sudah pindah ke dadanya Kumainkan jariku di sekitar gundukan payudara yang putih itu membuat gerakan melingkar yang mengarah keputing payudara tante Merry yang sudah tegang
“Ahh sayang, pintar sekali cara kamu membelai dan mencium membuat aku sebagai gigolo semakin bergairah” kata tante Merry sambil mendongakkan kepalanya menyerahkan lehernya untuk kulumat lebih dahsyat lagi Lalu kugandeng tante Merry menuju tempat tidur sambil tetap berciuman Kududukkan dia ditepi tempat tidur dan ciumanku turun ke leher serta tanganku membelai-belai pahanya sambil perlahan-lahan kubuka,
lalu ciumanku turun lagi kedaerah dada dan disitu lidahku menari-nari disekitar kedua payudaranya tanpa menyetuh putingnya, dan ciumanku terus turun keperut dan sekali lagi lidahku bermain-main diperut dan pusarnya, ciumanku terus turun sampai kevaginanya, dan disitu kukecup dan kuciumi bibir vagina yang sudah merah merekah dan basah, kudengar dari tadi tante Merry mendesah-desah dan begitu aku sampai divaginanya,
tangan tante Merry langsung menekan kepalaku agar lebih masuk kedalam vaginanya tapi dengan lebut kulepas tangannya dari kepalaku, lalu aku bangun dan mulai melepas pakaianku satu persatu dengan gerakan yang erotis, seperti penari striptis agar gairahnya tidak padam
Kulihat mata tante Merry sudah sayu sekali menahan gejolak yang ada didalam tubuhnya Sambil melihatku melepaskan baju tangan tante Merry menggerayangi tubuhnya dan memainkan tangannya divaginanya sendiri sambil mendesah-desah
Ketika tinggal celana dalamku saja yang menempel dibadanku, sengaja aku berputar-putar dibangku yang ada di dalam kamar, lalu aku naik keatas bangku dan mulai membuka celana dalamku perlahan-lahan Dan ketika celana dalamku lepas kulempar kearah tante Merry yang langsung ditangkap dan diciumi olehnya, lalu celana dalamku dibuangnya dan dia langsung bangkit menghampiriku
“Akh kamu memang pintar membuat orang penasaran dan bergairah” kata tante Merry sambil memegang dan mengocok penisku
Aku sebagai gigolo tetap diatas bangku dan tetap menari-nari erotis menggoda tante Merry Tante Merry mulai menciumi penisku dengan kecupan-kecupan kecil diseluruh batang dan kepala penisku, lalu dimasukkannya kepala penisku kedalam mulutnya dan disedot kuat-kuat olehnya sampai ngilu kurasakan
Lalu kulepaskan penisku dari mulutnya dan aku turun dari atas bangku dan gantian menyuruhnya duduk dibangku itu, kakinya kunaikan kepegangan tangan bangku sehingga vaginanya kini terpampang jelas didepanku,
dan aku sebagai gigolo mulai dengan ciuman dibibir dan langsung turun keleher lalu kedua payudaranya kucium dan kumainkan lidahku lagi disekitar payudaranya hanya saja kali ini lidahku terus menuju putingnya, dan kumainkan puting tante Merry yang sudah mengeras dengan lidahku,
lalu kusedot-sedot dan kujilat-jilat putingnya serta tak ketinggalan salah satu tanganku bermain divaginanya yang sudah basah oleh lendirnya “Akh enak sekali sayang, ohh kamu pintar sekali mempermainkan lidah dan tanganmu” kata tante Merry sambil mendesah keenakan
Kusedot puting tante Merry dengan lembut disertai dengan gigitan-gigitan yang membangkitkan gairah tante Merry, dan ibu jariku mulai memainkan klitoris sedangkan jari telunjuk dan jari tengah kumasukan secara perlahan kedalam liang vagina tante Merry dan kukocok dengan gentle karena aku sebagai gigolo tahu dia sudah lama tidak berhubungan dengan pria
“Ahh Andri kamu kamu benar-benar ahh pintar aku aku sudah tidak kuat lagi akhh” kata tante Merry sambil menengadahkan kepalanya yang disusul dengan remasan tangan tante Merry dikepalaku dan menekan kepalaku agar lebih menempel pada payudaranya, lalu tubuhnya bergetar dan dia setengah berteriak mendapatkan orgasmenya
Mengetahui tante Merry yang sedang mengalami orgasme, kusedot dan kugigit-gigit lembut putingnya, dan jari-jariku tetap mengocok dan mempermainkan klitorisnya dengan gentle yang menyebabkan orgasme tante Merry tidak kunjung padam sampai beberapa saat Setelah beberapa menit tubuh tante Merry mulai tenang kembali, ku lepaskan jari dan pagutanku dipayudaranya, dan kudiamkan tante Merry untuk merasakan sisa-sisa orgasmenya
“Oh enak sekali rasanya, tak kusangka aku masih bisa merasakan orgasme seperti itu setelah sekian tahun tidak pernah merasakan” kata tante Merry sambil matanya menerawang menatap langit-langit kamar hotel
Dan kulihat setitik air mata keluar di sudut mata tante Merry
Kuhampiri tante Merry dan Kukecup keningnya dan cium sudut mata yang menitikan air mata itu, lalu kugendong tante Merry ketempat tidur Kutidurkan tante Merry dan kudengar isak tangis tante Merry yang dia tahan
“Kenapa tante? jangan sedih dong tante, kalo tante sedih saya jadi ikut sedih” kataku
“Bukan, saya bukannya sedih tapi saya merasa sangat gembira karena bisa bertemu dengan kamu dan bisa merasakan kembali orgasme yang sangat indah seperti tadi” jawab tante Merry sambil tersenyum menatapku
Kubalas tatapan matanya dan kukecup lembut bibirnya lalu tante Merry melingkarkan tanganya kepundakku, menarik kepalaku dan kamipun mulai berciuman lagi dengan mesra tidak liar seperti tadi Ciuman dan kuluman kami lama lama berubah menjadi napsu yang mulai membakar kami berdua, tanganku mulai meraba dan meremas kedua payudara tante Merry, ciumanku turun dan mencumbu lehernya
“Ah Andri, kamu memang pintar sayang” kata tante Merry sambil jari-jarinya meremas-remas rambut kepalaku dan meraba-raba punggungku
Cumbuanku turun menuju kedua payudaranya dan kucumbui dengan mesar kedua payudaranya, kukulum dan kusedot serta kujilat kedua puting itu bergantian sambil tanganku tak hentihentinya meremas dan memainkan puting dan payudara tante Merry bergantian dan saling mengisi
Setelah agak lama aku sebagai gigolo bermain di payudaranya kulihat kedua paha tante Merry saling behimpitan dan digesek-gesekannya sendiri, melihat itu tanganku turun menuju paha tante Merry yang langsung dibukanya yang menandakan dia ingin agar vaginanya juga dijamah Kubelai lembut bibir vagina tante Merry yang disusul dengan erangan tante Merry yang dari tadi hanya mendesah-desah saja
“Akhh jangan hanya dibelai dang sayang, aku ingin yang lebih, biar aku bisa merasakan seperti tadi” kata tante Merry merajuk
Mendengar perkatan tante Merry, cumbuanku perlahan turun menghampiri vagina tante Merry sambil lidahku terus menari-nari ditubuhnya seperti mandi kucing, kujilati semua permukaan tubuhnya
“Akhh Dri, lidah kamu akh geli Dri akh enak” ceracau tante Merry tak karuan
Sampai akhirnya lidahku di vagina tante Merry yan sudah basah, dan karena memang aku paling menyukai permainan oral yang menurutku bisa memberikan sensasi yang luar biasa bagi yang mengoral dan yang dioral Langsung kucumbu bibir vaginanya seperti orang sedang ciuman, dan kumainkan lidahku dengan menusuk-nusukkan lidahku kedalam lubang kenikmatan tante Merry yang semakin membuat tante Merry kelojotan
“Ohh Dri akh nikmat sekali rasanya uhh lidah kamu benar-benar hebat” kata tante Merry sambil meremas-remas rambutku dan menekan-nekan kepalaku agar lidahku lebih masuk kedalam
Tanganku tak tinggal diam, yang satu meremas dan meraba kedua payudara tante Merry bergantian dan yang satu lagi bergantian dengan lidahku, jika lidahku sedang bermain dengan klitorisnya jari-jarikun menggantikan lidahku untuk menusuk-nusuk liang vagina tante Merry dan jika lidahku sedang bermain dengan vaginanya jari-jariku bermain dengan klitoris tante Merry terus bergantian sampai vagina tante Merry yang sudah basah bertambah basah,
dan dengan napsu aku sedot dan jilat semua cairan yang keluar dari vaginanya sampai bersih dan kukocokkocok lagi dengan lidah dan jariku sampai basah lagi dan kusedot dan kujilat lagi terus sampai akhirnya kudengar jeritan dari tante Merry
“Akhh Andri tante sudah nggak kuat lagi, tante mau dapet lagi Dri okhh” jerit tante Merry dan bersamaan dengan itu tubuhnya bergetar lagi bahkan lebih keras dari yang tadi, tangan yang tadinya meremas-remas rambutku berubah menjadi jambakan dan dorongan supaya kepalaku lebih menekan kevaginanya
Wajahku disapu-sapukan keseluruh permukaan vaginanya secara acak karena dia sendiri tidak dapat menahan ledakan orgasme yang sedang dirasakannya Beberapa menit kemudian tante Merry mulai tenang walaupun napasnya masih berburu tapi dia sudah lebih tenang dan memejamkan matanya, kulepaskan cumbuanku dari vagina tante Merry sambil sebelumnya kukecup lembut vagina yang sekarang makin memerah karena tadi dengan wajahku digosok-gosok oleh tante Merry
Sebelum tante Merry tersadar dari buaian orgasme kuatur posisiku dan mulai kutusukkan penisku dengan lembut kedalam vagina tante Merry, dan ketika kepala penisku masuk kedalam lubang vaginanya tante Merry melenguh dan menengadahkan kepalanya keatas sambil tubuhnya terakat dan kulihat dia menggigit bibir bawahnya sendiri
“Sakit tante? kalo sakit aku cabut” kataku lembut disamping telinganya sambil agak sedikit mencabut penisku yang langsung ditahan oleh tangan tante Merry yang memegang belakang pantatku
“Jangan Dri Pelan-pelan saja ya, aku sudah lama tidak begini, jadi agak sakit” kata tante Merry sambil menatap mataku lembut, dan kubalas tatapannya dengan mesra dan senyuman sambil mengecup bibir tante Merry
Sedikit-sedikit kutekan panisku dengan lembut masuk kedalam vagina tante Merry sambil kukocok pelan agar vagina tante Merry mengeluarkan cairan agar lebih basah Setiap kali kudorong penisku masuk kedalam vaginanya tante Merry melenguh dan semakin erat memelukku, seakan dia ingin merasakan gesekan yang terjadi di dalam tubuhnya,
akhirnya penisku masuk semua kedalam vagina tante Merry, kudiamkan sejenak agar tante Merry bisa lebih santai dan dapat lebih menikmati permainan yang akan dimulai Perlahan aku sebagai gigolo mulai mengocok penisku yang diiringi oleh desahan dan lenguhan tante Merry yang mulai menikmati permainan kita dan mulai bisa mengikuti irma kocokanku dengan mulai menggoyang pinggulnya
“Oh sayang, kamu pintar sekali bisa memberikan kenikmatan yang sudah lama tidak tante dapatkan Oh sayang, rasanya tante mau orgasme lagi oh sayang nikmat sekali” kata tante Merry sambil menatapku dengan mesra dan manja, lalu tubuhnya mulai begetar dan pelukkannya bertambah erat
Kucium bibir tante Merry yang langsung dibalas dengan ciuman liar dan diselingi teriak-teriakan kecil, seketika itu juga kupercepat kocokan penisku didalam vagina tante Merry serta kucumbu lehernya dan kedua payudaranya bergantian yang membuat tubuh tante Merry makin begetar, rambutku dijabakinya lagi dan wajahku digosok-gosok kepayudaranya sambil mulutnya tak henti-hentinya menjerit-jerit
Mungkin tante Merry sudah lama tidak merasakan cumbuan seorang pria dan sudah sekian lama pula memendam persaan napsu yang ada dalam dirinya sehingga dia cepat sekali nemdapatkan orgasmenya Beberapa menit tubuh tante Merry bergetar dan menggelepar-gelepar kepalanya digoyangkan kekiri dan kekanan hingga akhirnya dia bisa tenang kembali dan kocokan penisku juga menjadi pelan agar dia bisa menarik nafas
“Mmm terima kasih sayang, enak sekali tadi, rasanya aku terbang keawang-awang dan kamu sebagai pilotnya” kata tante Merrysambil tersenyum padaku, kulihat keringat membasahi kening dan wajahnya, kuambil tissu yang ada dipinggir tempat tidur dan kuusap keringat yang ada diwajah dan keningnya sabil terus mengocok penisku dengan lembut
“Masih mau lagi sayang?” tanyaku Dan dia hanya mengangguk setuju
“Dari belakang ya?” kataku lagi sambil membuang tissu bekas keringat tadi
Dan kuatur posisiku dan posisi kaki tante Merry agar dia bisa berputar tanpa haru melepaskan penisku dari lubang vaginanya, yang rupanya memberikan sensasi sendiri bagi tante Merry pada saat dia berputar karena dia bisa merasakan penisku didalam vaginanya
“Akh rasanya geli sekali tadi seperti ada yang menggelitik dinding vaginaku” kata tante Merry manja sambil tersenyum
Setelah posisi doggy sudah pas, aku sebagai gigolo mulai mengocok penisku lagi sambil kurengkuh kedua payudara yang menggantung di dadanya dengan salah satu tanganku, kuremas dan kumainkan putingnya Tanganku yang satulagi sambil memeganggi pinggul tante Merry jari-jariku masuk kedekat bibir vagina dan mencari klitoris tante Merry, lalu ku mainkan klitorisnya dari belakang
“Akhh Andri, kamu benar-benar gila dan nakal, okhh stop sayang jangan begini, ahh kalo begini tante ga kuat oh stop sayang stop” pinta tante Merry padaku dan tidak aku perdulikan lagi karena akupun sedang berpacu dengan napsuku yang aku rasakan akan segera meledak
“Okhh tante aku mau keluar tante ahh enak sekali” kataku pada tante Merry
“Akhh tante juga sayang akh kita sama sama ya” balas tante Merry
Lalu kucabut penisku dan kubalikkan tubuh tante Merry lalu kuangkat kakinya dan kutaruh dipundakku lalu kudorong penisku agak keras masuk kedalam vaginanya lagi
“Akh permainanmu benar-benar hebat sayang” kata tante Merry yang sudah tidak aku hiraukan lagi
Kukocok dan kukocok penisku dengan cepat dan keras diiringi erangan dan jeritan tante Merry yang tak lama kemudian tubuhnya bergetar dan menggelepar-gelepar ketika mendapatkan orgasmenya lagi untuk kesekian kalinya sambil tangannya meremas tanganku yang sedang meremas-remas kedua payudaranya, yang tak lama kemudian aku sebagai gigolo susul dengan semprotan sperma dari penisku kedalam vagina tante Merry sehingga tubuh kami sama-sama bergetar dan menggelepar-gelepar dan sama-sama mengerang dan menjerit
“Akhh tante aku keluar tante akhh enak sekali” kataku
“Akhh iya sayang tante juga akhh nikmat sekali oh enak sekali rasanya” balas tante Merry
Lalu kuciumi bibir tante Merry dengan buas sambil mengocok penisku untuk merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami rengkuh Kurebahkan tubuhku kesamping tante Merry, kami berdua saling memejamkan mata mengingat-ingat kenikmatan yang baru saja kami dapatkan sambil mengatur nafas kami
Beberapa saat keheningan menyelimuti kamar kami, dan ketika nafasku sudah teratur aku sebagai gigolo membuka mata dan kulihat tante Merry masih memejamkan mata sambil mengatur nafasnya yang masih memburu Kuhampiri dia dan kukecup kening, pipi dan bibirnya lalu dia membuka matanya
“Tante hebat sekali bisa kuat sampai berkali-kali” kataku pada tante Merry
“Ah kamu juga hebat bisa membuat tante mengalami orgasme sampai berkali-kali” jawab tante
Merry dan kamipun berdua saling tersenyum dan tertawa, dan kupeluk dia dari samping dan sekali lagi kukecup pipinya dan kami memejamkan mata kami lagi beristirahat
Setelah beristirahat kami masuk kekamar mandi berdua untuk mandi dan saling membersihkan, dan ketika membersihkan penisku tangan tante Merry mengocok-ngocok penisku sehingga penisku berdiri tegak lagi, lalu dibersihkannya busa sabun yang ada dipenisku dengan air shower dan dikecupnya kepala penisku
“mm tapi tante belum sempat merasakan penis kamu dimulut tante, dan sekarang tante ingin merasakannya” kata tante Merry dan mendorongku agar duduk di pinggiran bathtub, lalu dia mulai mengulum dan menjilati seluruh permukaan penisku dari kepala sampai pangkalnya dan kantung kedua bijiku juga diciuminya
“Akhh tante enak tante enak sekali” erangku merasakan kenikmatan mulut tante Merry sewaktu dia mengulum dan mengocok penisku didalam mulutnya
Dan kubelai-belai rambut tante Merry kusibakkan kebelakang agar aku sebagai gigolo bisa melihat ekspresi wajah tante Merry ketika mengulum dan menjilati penisku Kulihat bibir dan lidahnya bermain-main dengan hebat dan pintar sekali Tanganku jadi tidak bisa diam dan kuraih pantat tante Merry dan mulai kucari klitorisnya, kumainkan jariku didalam lubang vagina tante Merry yang sudah basah dan ibu jariku memainkan klitorisnya
Beberapa saat kemudian kurasakan aku sebagai gigolo akan menyemprotkan spermaku lagi, dan kupercepat kocokan tanganku di vagina dan klitors tante Merry karena aku tidak mau jika aku sampai kluar dulu, dan benar saja tak lama kemudian tante Merry mulai bergetar dan melepaskan kulumannya dipenisku dan mengerang sambil menjerit
“Akhh Andri tante dapet lagi okhh kamu memang pintar Dri akhh” kata tante Merry sambil tubuhnya menggelepar-gelepar mendapatkan orgasmenya dan terus kukocok jariku divagina dan klitorisnya
Setelah dia bisa mengendalikan diri tante Merry langsung meraih penisku dan mengulum serta mengocok-ngocok penisku sehingga sensasi yang kudapat lebih hebat
“Akhh tante aku keluar tante aku keluar akhh” kataku dan tante Merry makin mempercepat kulumannya pada penisku tak lama akupun menyemprotkan spermaku didalam mulut tante Merry
Ketika aku sebagai gigolo akan orgasme jariku ikut mengocok lagi vagina dan klitoris tante Merry dengan cepat dan ternyata membuahkan hasil, tubuh tante Merry bergetar lagi mendapatkan orgasmenyahanya saja kali ini tidak dengan jeritan dan erangan karena mulutnya langsung menyedot penisku sehingga semua sperma yang muntah dalam mulutnya langsung masuk kedalam kerongkongan tante Merry dan semuanya ditelan tanpa sisa oleh tante Merry, disedot dan dijilatin semua batang penisku sampai bersih tak ada bekas sperma sedikitpun
“Oh tante enak sekali oralan tante” kataku sambil tersenyum dan menarik jariku yang basah oleh cairan vagina tante Merry dan kujilati cairan yang ada di jariku
“Mmm abis punya kamu enak sih rasanya, bentuknya juga bagus” kata tante Merry sambil terus mengecup dan menjilati kepala penisku sehingga aku merasakan geli-geli disekitar penisku dan kamipun berdua tersenyum karena satu sama lain saling memuji
Lalu kami saling membersihkan lagi dan mengeringkan tubuh, lalu kami bersiap-siap untuk keluar karena jam sudah menunjukan pukul 16 30 dan tante Merry harus kembali kekantor sedangkan aku harus kuliah Sesampainya dikantor dan memarkirkan mobil tante Merry aku sebagai gigolo langsung pamit untuk pulang karena harus kuliah Dan seperti biasa tante Merry menyelipkan uang kedalam saku celanaku hanya saja kali ini didalam amplop yang mungkin sdah disiapkan olehnya entah kapan aku tak tahu
Setelah kami saling berterima kasih dan berjanji untuk tetap saling menghubungi, akupun sebagai gigolo pulang menggunakan taksi dan tante Merry masuk kedalam kantornya Begitulah pengalamanku dengan tante Merry yang sampai sekarang masih tetap berhubungan bahkan lebih dekat lagi, sampai-sampai aku dikenalkan kepada anaknya sebagai saudara jauhnya
Dan kamipun masih sering bercinta setiap waktu denganku masih sebagai gigolo.
EmoticonEmoticon