Minggu, 03 September 2017

Jadi Pemuas Nafsu Pria Hidung Belang


Jadi Pemuas Nafsu Pria Hidung Belang

Tante Lendir - Sesuaii iinformasii Om Lok, clientku setelah itu akan tiba sekiitar jam 7 malam, berartii tiinggal kurang darii satu jam untuk mempersiiapkan dirii, sesungguhnya tidak ada persiiapan spesial yg mesti aqu laqukan, namun setelah bermaiin sebagian sesi dgn Koh Frans, rasa-rasanya aqu butuh iistiirahat lebiih lama untuk mengembaliikan stamiinaku, Om Lok cuma berpesan untuk memperlakukan clientku ini sedikit iistiimewa karena dia seseorang petinggi darii kelompok militer, seseorang ajudan sang pangliima. Dia tidak memberiitahuku, Hanya dia mengiingatkanku berkalii kalii untuk melindungi rahasiia ini rapat rapat jika tidak iingiin memperoleh problem.

Sepertii biasanya seseorang militer dgn disiipliin tiinggii, liima meniit sebelom jam 7 malam beliiau telah berada di kamarku, aqu tidak mengenalnya, orangnya lebiih pendek darii aqu, berkuliit gelap serta berkepala botak, mungkiin telah jadi suratan nasiibku kalau harii ini aqu mesti melayanii beberapa client yg umurnya sebaya papaku di kiisaran 50 th..

Kupanggiil beliiau Pak Sam, meskiipun berwajah terlihat galak, namun siikapnya benar-benar sopan serta mengasyikkan, banyak joke joke yg dia beriikan, ini buat situasi begitu akrab sepertii aqu telah lama mengenalnya. Kutemanii dia bercakap di sofa, kita duduk bersebelahan serta saliing bertemu.

Sesuaii permiintaannya, aqu cuma kenakan pakaiian tiidur sutra semii transparan berwarna putiih, sehiingga semua lekuk sexy tubuhku yg rampiing tampak darii baliik pakaiian tiidur sutraqu. Bra Biiru yg aqu pakaii mulai sejak barusan pagii untuk kesekiian kaliinya kembalii menghiias tubuhku. Aqu salut serupa Pak Sam, Sepanjang kita berbiicara tidak kutangkap kerliing nakal di matanya memandang tubuh terlebih buah dadaqu, buat aqu makiin kagum juga akan khariismanya.

Lebiih darii liima belas meniit kita berdua, tidak berlangsung apa apa, bahkan juga menyentuhkupun tidak apalagii menciium, aqu jadi biingung bagaiimana mesti memulaii, darii dua clientku terdahulu umumnya mereka yg mengambiil inisiiatiif, namun kalii ini laiin, sangat sopan sehiingga buat aqu jadi salah tiingkah, aqu sadar mestiinya aqulah yg mesti memulaiinya, namun masiih ada rasa malu untuk memulaiinya.

Berkalii kalii aqu pura pura menyenggolkan buah dadaqu ke lengannya, namun tidak memperoleh tanggapan yg aqu berharap, bahkan juga pada saat aqu berniat membungkuk didepannya pada saat memberiikan miinuman, aqu yakiin dia dapat meliihat buah dadaqu dgn terang, namun tidak ada sinyal tanda untuk memulaiinya.

Akhiirnya kuberaniikan dirii untuk memulaiinya, dengan demonstratiif kulepas bra-ku didepannya, sudah pasti ujung pentilku membayang dibaliik pakaian tiidurku, dia cuma melihat dgn sorot mata mengagumi akan tidak lebiih darii iitu, kuberaniikan untuk duduk di pangkuannya sambil tempelkan buah dadaqu di pundaknya, masiih tidak ada tanggapan yg berartii. Aqu bertiindak lebiih jauh lagii, kupeluk kepalanya serta kuciium piipii serta biibiirnya, baru dia merespon dgn membalas ciiuman biibiirku, tangannya telah mulaii mengelus pahaqu, selalu ke atas ke punggungku, aqu tidak ingin kehiilangan peristiwa, kupermaiinkan liidahku dibiibiirnya, tangannya telah mulaii menelusuri di sekiitar dadaqu, dielusnya buah dadaqu lantas dia meremas remas riingan.

Aqu berdirii di depannya, kulepas celana dalamku, aqu yakiin dia telah biisa meniikmatii tubuh telanjangku darii baliik pakaian tiidurku, kutariik Pak Sam berdirii, kutuntun menuju ranjang, sebelom sampaii di ranjang, tiiba tiiba Pak Sam membopong tubuhku serta merebahkan di ranjang. Dgn sedikit tergesa Pak Sam melepas pakaian serta celananya, tiinggal celana dalam yg melekat di tubuhnya, sepertiinya dia telah menahan nafsu darii barusan.

Aqu kaget meliihat postur tubuhnya yg begiitu padat atletiis, tidak tampak tiimbunan lemak di baliik kuliitnya, Pak Sam segera berlutut diantara kakiiku, aqu kiira dia juga akan segera memasukkan kejantanannya, nyatanya aqu salah, dia menyeka usap rambut pubiic-ku, kubuka lebar kakiiku, aqu pejamkan mata bersiiap meniikmatii sensasii beriikutnya, tiiba tiiba kurasakan jiilatan di kemaluanqu, kubuka mataqu, kuliihat kepala Pak Sam tengah ada diantara kakiiku hiingga tampak botaknya.

Liidah Pak Sam merasa menarii narii di kliitoriis serta biibiir kemaluanqu, benar-benar niikmat jiilatan Pak Sam, tanpa ada kusadarii aqu mulaii mendesiis rasakan niikmatnya service Pak Sam, kakiiku kubuka makiin lebar, kutekuk lututku, hiingga jarii jariinnya menyentuh teliinga Pak Sam, jiilatan serta permaiinan mulut Pak Sam semakiin lama semakiin niikmat kurasakan, aqu telah tidak dapat mengontrol pergerakan kakiiku yg saat ini telah ada di kepala botak Pak Sam, tidak sempat terbayg dalam hiidupku jika aqu dapat “mengiinjak” kepala seseorang jendral yg sampai kini dihormatii anak buahnya, dalam kondisi berdua serta posiisii sepertii ini siiapa pedulii pada jendral ataupun pelacur sepertii aqu ini.

Pak Sam memasukkan jariinya ke kemaluanqu, lantas dua jarii, belom sempat aqu rasakan kocokan dua jarii di kemaluan, ini pengalaman pertamaqu, nyatanya niikmat juga apalagii pada saat liidahnya mempermaiinkan kliitoriis, aqu semakiin menggeliinjang, kakiiku semakiin tidak teratur menjamah kepala botak Pak Sam, kujepiit kepalanya dgn pahaqu, semakiin aqu mendesiis semakiin brutal dia mengocok serta menjiilat.

Pak Sam lantas membaliik tubuhku, saat ini aqu nunggiing, aqu fikir dia selekasnya memasukiiku darii belakang, nyatanya aqu salah lagii, dia jadi menjiilatii bokongku, kembalii kemaluanqu memperoleh jiilatannya, kalii ini darii belakang, tanpa ada kuduga, dia meneruskan jiilatannya di lubang anusku, aqu menjeriit kaget, belom sempat aqu memperoleh jiilatan di siitu, membaygkan juga jauh darii benakku, namun kurasakan ada keniikmatan tersendirii darii jiilatan di lubang anus, apalagii yg menjiilatii yaitu Pak Sam, seseorang jendral yg tengah naiik daun, pasti meniimbulkan keniikmatan serta sensasii tersendirii.

Kubiiarkan dia menjiilatii kemaluan serta anusku bertukarian, aqu tidak pedulii sepanjang dia menyukaii serta aqu meniikmatii, apa kelirunya. Desahanku semakiin beranii, tidak malu lagii aqu mendesiis serta mendesah dimuka Pak Sam, yg kufikirkan hanya keniikmatan memperoleh permaiinan liidah darii Pak Sam, walau sebenarnya dia yaitu orang ketiiga yg meniikmatiiku harii ini, mungkiin ada juga siisa air mani di kemaluanqu darii Koh Hii atau Koh Frans, namun siiapa pedulii selama dia ingin melaqukannya.

Senang bermaiin di kemaluan serta anusku, dia lantas kemampuanng di sampiingku, dia miinta aqu naiik di atasnya, kufikir dia iingiin aqu posiisii diatas, namun nyatanya lagii lagii aqu salah, dia malah miinta aqu naiik di kepalanya, sedikit biingung aqu mengiikutii kemauannya, nyatanya dia ingin menjiilatii aqu darii bawah, aqu turutii saja permiintaannya.

Saat ini kepala Pak Sam berada di bawahku di selangkanganku, aqu mengangkangii kepala sang Jendral, kuatur posiisiiku seakan jongkok di kepalanya, jadi kemaluanqu terbuka lebar pas diatas muka serta mulutnya, kucoba untuk menggoda dia, siifat iisengke tiiba tiiba tiimbul, kusapukan kemaluanqu ke semua berwajah, liidahnya menjulur untuk memperoleh kemaluanqu, akhiirnya dia pegang bokongku serta segera mengulum biibiir kemaluanqu yg telah siiap di depannya.

Kembalii liidah Pak Sam menelusuri di kemaluan serta anusku, aqu mengiimbangii permaiinannya dgn menggoygkan bokongku diatas berwajah, tangannya mulaii iikutan mempermaiinkan ujung pentilku, tidak tahulah mungkiin telah jadi hobyinya untuk meniikmatii kemaluan dgn mulutnya. Aqu Hanya khawatiir dia miinta aqu melaqukan hal yg serupa di kejantanannya, cukup lama aqu mengangkangii kepala Pak Jendral sebelom akhiirnya beliiau memiintaqu turun.

Dia memiintaqu kembalii kemampuanng, saat ini baru kusadarii jika dia masiih kenakan celana dalamnya, kulepas celana dalamnya hiingga terlihatlah kejantanannya yg besar tegang kekar menantang, kuraiih gagang kejantanannya, kukocok, untuk membalas “kebaiikannya” kujiilat kepala kejantanannya, namun dia menariik kepalaqu, dia tidak mau kukulum kemaluannya, kebetulan kerana aqu juga tidak sangat sukai melaqukannya.

Kembalii aqu ditelentangkan di ranjang, kalii inilah segera menyapukan kemaluannya ke kemaluanqu, perlahan-lahan mendorong masuk hiingga semuanya melesak kedalam.
Oh begitu niikmatnya setelah sebagian lama memperoleh jiilatan, saat ini memperoleh kemaluan di kemaluan, begiitu niikmat apalagii pada saat Pak Sam mulaii mengocok kemaluanqu, aqu mendesah dalam keniikmatan, sekaranglah benar benar kurasakan keniikmatan berciinta dibanding dgn clientku sebelomnya.

Pak Sam mengocokku dgn perlahan penuh perasaan, berulang kalii dia menciium piipiiku dgn gemas, benar-benar aqu diperlaqukan sepertii seperti kekasiih, dia memandangku dgn sorot mata yg teduh, baru kusadarii dialah orang non Chiinese pertama yg meniikmatii kehangatan tubuhku, meskii aqu bukanlah orang Chiinese namun ex-swami serta liingkungan pergaulanku yaitu Chiinese jadi aqu telah jadi ke-Chinese Chinese-an, apalagii postur tubuh serta wajahku yg memanglah lebiih menyerupaii Chiinese.

Kuniikmatii kocokan demii kocokan darii Pak Sam, dia mulaii meremas buah dadaqu, kocokannya makiin cepat, aqu mengiimbangii dgn menggoygkan bokongku, aqu telah rasakan niikmatnya iirama kocokannya membawaqu melayg dalam niikmat yg iindah, desahku semakiin keras, tanpa ada malu lagii kumiinta Pak Sam untuk percepat kocokannya.

Pak Sam memelukku, kubalas dgn elusan di punggungnya, beliiau menciiumii leherku yg mulus, aqu semakiin menggeliiat tidak karuan apalagii waktu dia mengulum teliingaqu, gelii bercampur niikmat menyatu dalam biirahiiku yg makiin terbang tiinggii, pada saat hampiir kugapaii puncak keniikmatan, tiiba tiiba kurasakan tubuh Pak Sam menegang, sedetiik lalu disusul semprotan serta denyutan kemaluan Pak Sam di kemaluanqu, merasa menghantam dinding kemaluanqu, aqu teriiak meneriima semprotan Pak Sam, kudiamkan sebentar, kubiiarkan dia meniikmatii klimaksnya, setelah iitu aqu mulaii menggoyg bokongku lagii untuk menjangkaui klimaks yg terlambat, namun aqu mesti menelan kekecewaan, puncak keniikmatan yg telah dimuka mata merasa makiin menjauh, makiin lama merasa makiin sulit diraihi, kemaluan Pak Sam makiin melemas, aqu berupaya lebiih keras menggoygkan bokongku namun tidak membantu, napas Pak Sam turun naiik di atasku, akhiirnya aqu menyerah mesti memendam klimaks, aqu sadar kalau mesti mulaii membisaakan dirii memendam kekecewaan seperti ini, kudorong tubuh Pak Sam turun, kita tidur bersebelahan.

“sorry, aqu keluar duluan, anda belom ya” kata Pak Sam
“nggak apa, toh nantii dapat lagii” kataqu menghiibur, lebiih persisnya menghiibur diriiku sendirii, sambil membersiihkan kemaluan Pak Sam dgn handuk keciil.

Aqu ke kamar mandi membersiihkan kemaluanqu darii air mani Pak Sam, aqu selekasnya kembalii ke ranjang serta segera tiiduran dalam pelukan Pak Sam, selalu jelas aqu menyukaii dadanya yg biidang dgn sedikiit bulu dada, terlihat atletiis, kurebahkan kepalaqu di dada Pak Sam sambil memaiinkan bulu bulu di dadanya. Kutemukan sedikiit kehangatan yg sampai kini hiilang dalam hiidupku, tidak tahu mengapa.

Kita berpelukan dalam kebiisuan, sambil meniikmatii HBO yg darii barusan kita acuhkan, kupegang serta kupermaiinkan kejantanannya, kujiilatii ujung pentilnya, tanpanya sadarii aqu telah mulaii memperlancar serangan riingan, perlahan-lahan namun pastii kemaluannya mulaii sedikiit demii sedikiit menegang, jika sebelomnya aqu senantiasa pasiif, kalii ini sangat terpaksa aqu yg mesti aktiif.
Kunaiikii tubuh kekar Pak Sam, aqu tengkurap di atasnya, kuciiumii leher serta piipiinya sambil menggoyg goygkan bokongku menggesek gesek kejantanannya, makiin lama kurasakan makiin keras, hiingga kurasa siiap untuk meneruskan sesi beriikutnya.

Kubiimbiing kemaluan Pak Sam ke kemaluanqu, kusapukan di biibiirnya lantas kudorong tubuhku ke belakang, masuklah kemaluan iitu kedalam, aqu kembalii rasakan niikmatnya kemaluan Pak Sam di kemaluanqu, Pak Sam memelukku erat, dia mengocokku darii bawah, desahanku pas di teliinga beliiau, Pak Sam mengocokku makiin lama makiin cepat, makiin niikmat kurasakan.

Aqu duduk diatas beliiau, saat ini aqu pegang peran, kugoygkan bokongku, Pak Sam meremas buah dadaqu sambil mempermaiinkan ujung pentilku, Pak Sam mengiimbangii pergerakanku dgn menggoyg bokongnya, kurasakan kemaluannnya bergerak brutal didalam buat aqu makiin mendesah keras.

Kucondongkan tubuhku ke depan, buah dadaqu pas diatas muka Pak Sam, segera diterima kuluman riingan di ujung pentilku tanpa ada menghentiikan remasannya, kugerakkan tubuhku hiingga kemaluan Pak Sam sliiding keluar masuk kemaluanqu, kurasakan keniikmatan yg hebat, puncak klimaks telah hampiir kuraiih, aqu semakiin cepat menggerakkan piinggulku, begiitu juga Pak Sam, kita berdua seakan berpacu dalam berahii, nyatanya Pak Sam lebiih cepat, aqu sangat bernafsu menguber puncak keniikmatan hiingga tidak kusadarii kemaluan Pak Sam yg tiiba tiiba berdenyut keras, aqu teriiak kaget terperanjat memperoleh semprotan iitu, tanpa ada menanti berhentiinya denyutan iitu aqu selalu percepat pergerakanku untuk menguber klimaks yg tiinggal selangkah lagii, namun benar-benar sayang aqu mesti menelan kekecewan untuk ke-2 kaliinya pada saat Pak Sam berulang kalii memiintaqu menghentiikan pergerakanku, benar-benar tidak sopan apabiila aqu memaksakan keinginku karena dalam hal semacam ini aqu dibayar oleh beliiau, dgn menahan kecewa serta geram, aqu tidak dapat banyak berbuat akhiirnya menyerah di bawah kekuasaan uang, kuhentiikan pergerakanku.

Kupaksakan tersenyum meliihat senyum kenikmatan mengembang di muka Pak Sam, kuciium keniingnya serta dia menariikku dalam pelukannya, masiih dapat kurasakan detak jantungnya yg masiih kencang, beliiau mengelus punggungku mesra, kembalii kita terdiam sambil pelukan.

“kamu telah keluar sayang? ” Bertanya Pak Sam, tidak tahu pura pura atau memanglah tidak tahu
“udah, ayah hebat deh aqu teller dibuatnya” jawabku berbohong mengasyikkan beliiau.
“kalo begiitu nanti kiita maiin lagii, ayah masiih kuat kok” lanjutnya
“ciilaka, jika terus menerus tidak selesai sepertii ini aqu dapat darah tiinggii” fikirku namun aqu diam saja, cuma tersenyum meliihat senyum bangga diwajah Pak Sam.
“oke namun kasiih aqu iistiirahat dahulu, habiis ayah biikiin aqu kerepotan siih” jawabku kembalii berbohong sambil turun darii tubuhnya serta menuju kamar mandi membersiihkan air mani darii kemaluanqu.

Pada saat aqu keluar kamar mandi, Pak Sam telah duduk di sofa, aqu duduk disampiingnya, kita berdua masiih telanjang.

“bagaiimana harii pertamamu, cukup mengasyikkan? ”Tanya Pak Sam cukup mengagetkanku, rupanya Om Lok sedang mempromosiikanku.
“ya namanya juga masiih baru, jadi berharap dimengertii jika belom sangat piintar” jawabku sambil bergelayut manja di lengannya, sepertii anak keciil yg tengah merajuk bapaknya.
“tetapi anda cukup bagus untuk ukuran pemula, apa lagii ini harii pertamamu”
“teriima kasiih Pak”

Siingkat kata akhiirnya kita berciinta lagii, kalii ini atas permiintaan Pak Sam kita laqukan di sofa. Aqu duduk di sofa panjang sesaat Pak Sam telah berlutut di selangkanganku, aqu heran beliiau suka sekalii menjiilatii kemaluan, aqu siih suka suka saja kerana aqu memanglah mulaii meniikmatii jiilatan di kemaluanqu, apalagii aqu terasa dapat buat lelaki apalagii seseorang Jendral berlutut diantara kakii serta bahkan juga dapat mengiinjak kepala lelaki bahkan juga Jendral sekaliipun, benar-benar peristiwa yg tidak sempat kubaygkan sebelomnya.

Pak Sam dapat bertahan lama menjulurkan liidahnya di sekiitar kemaluanqu, kuberaniikan memegang kepala botaknya serta kutekan ke kemaluanqu agar dia dapat menjiilat lebiih kedalam, dia diam saja sambil tetaplah memaiinkan liidahnya, aqu lebiih beranii lagii, dgn ke-2 tanganku, kupegang kepalanya serta kuusap gosokkan di kemaluanqu, tidak kuhiiraukan lagii kalau sebenarnya dia jendral, namun saat ini dia tengah berlutut di selangkanganku.

Liidah Pak Sam menarii narii di sekiitar kemaluanqu, mulaii darii kliitoriis, kemaluan, hiingga lubang anus, aqu mendesah sambil mengelus elus kepala botak Pak Sam, kurasakan sensasii tersendirii pada saat mengelus kepala botaknya, aqu tahu ketak sopanan ini, namun sepanjang beliiau tidak keberatan jadi aqu makiin beranii “kurang ajar” kepadanya, apalagii permaiinan liidah Pak Sam benar benar niikmat.

Pak Sam menyudahii permaiinan liidahnya, saat ini berlutut serta menyapukan kemaluannya di kemaluanqu, dgn sekalii dorong melesaklah kejantanannya kedalam diiiriingii teriiakan keniikmatan darii mulutku. Tidak sepertii sebelomnya, saat ini Pak Sam segera mengocokku dgn cepat serta sesekalii diseliingii hentakan keras ke kemaluanqu, buat aqu mendesah serta menjeriit keniikmatan, tangan Pak Sam telah ada di dadaqu, memaiinkan ujung pentilku, kakiiku telah meliingkar di piinggangnya, liidah Pak Sam mulaii menjiilatii leherku, selalu turun hiingga buah dadaqu serta beliiau mengulum ujung pentilku, aqu makiin kelojotan dibuatnya. Kocokannya semakiin brutal kurasakan, iiramanya jadi kacau, namun aqu makiin menyukaiinya, membawaqu melayg lebiih tiinggii ke awan keniikmatan.

Pak Sam mengatur posiisii duduknya, aqu tidak tahu apa yg juga akan dia laqukan, dia memegang tanganku serta menariiknya ke pangkuannya. Ini posiisii baru bagiiku, berciinta dipangkuannya, awalnya sedikit sulit aqu mengatur pergerakan, kerana dgn posiisii sepertii ini Pak Sam tidak dapat bergerak, cuma memercayakan pergerakanku. Dgn sedikit kiikuk aqu menggerakkan piinggulku, nyatanya ada keniikmatan yg laiin, aqu semakiin beranii menggerakkan bokongku lebiih cepat, semakiin niikmat rasa-rasanya hiingga aqu telah dapat menguasaii pergerakanku, buah dadaqu yg pas dimuka mulut Pak Sam segera memperoleh kuluman penuh gelora darii satu ujung pentil ke ujung pentil laiinnya sambil tangannya tidak hentii meremas dgn gemas, sesekalii dia memaiinkan ujung pentilku.

Kudorong Pak Sam, saat ini dia kemampuanng di karpet, kembalii aqu menggoygkan bokongku diatas beliiau. Tidak sepertii sebelomnya, kalii ini Pak Sam dapat bertahan lebiih lama, dia memiintaqu nunggiing di kursii, Pak Sam saat ini mengocokku darii belakang segera cepat serta keras, hentakannya membuatku menjeriit niikmat, sesungguhnya ini yaitu posiisii favoriitku dahulu, serta saat ini aqu terasa ini yaitu posiisii yg paliing nyaman kerana aqu tidak butuh meliihat muka clientku yg belom pasti membangkiitkan seleraqu, aqu dapat lebiih bebas berfantasii dgn siiapa aqu berciinta, apalagii darii pengalaman harii ini semuanya clientku tidak ada yg memenuhii seleraqu.

Dgn berdasar pada piinggulku Pak Sam mengocokku dgn cepatnya, lantas beliiau memelukku darii belakang, diremasnya buah dadaqu yg menggantung bebas, diciiumiinya tengkukku, aqu kegeliian bercampur niikmat, semakiin keras dia menghentakku semakiin aqu melambung tiinggii, serta selalu tiinggii hiingga kugapaii puncak keniikmatan. Aqu menjeriit hiisteriis, kemaluanqu berdenyut keras seolah meremas kemaluan Pak Sam, nyatanya beliiau makiin kesetanan mengocokku, teriiakanku makiin hiisteriis dibuatnya, kuremas sandaran kursii, tidak tahan aqu meneriima kocokannya waktu klimaks, cuma menjeriit serta menjeriit yg dapat kulaqukan, Pak Sam meremas buah dadaqu makiin keras.

Untunglah selang beberapa saat beliiau mengiikutiiku ke puncak keniikmatan sebagian detiik setelah aqu, kurasakan kemaluannya jadi membesar sebelom berdenyut, beliiau berteriiak hiisteriis dalam keniikmatan, genggamannya di buah dadaqu makiin kencang hiingga melemah seiiriing dgn berakhiirnya denyutan iitu. Beliiau lantas ambruk diatas punggungku, perlahan-lahan tempat kemaluannya melemas serta keluar dgn sendiriinya, kubersiihkan dgn tiissue. Kita berdua beriistiirahat duduk di sofa, napas kita masiih memburu darii siisa siisa keniikmatan yg baru kita alamii.

“kamu benar-benar luar bisaa, hebat ingin melayaniiku tiiga kalii berturut ikut, belom sempat aqu berciinta sejumlah ini” pujii Pak Sam
“Bapak juga hebat dapat berciinta sejumlah iitu”
“ini karena anda yg sangat sexy, aqu senantiasa terangsang meliihatmu telanjang, sangat hot”
“ah ayah bisa saja”
“iingiin aqu berciinta selama malam”CerpenSex
“ya telah ngiinap saja, nanti kiita habiisiin malam ini” rayuku, dgn mengiinap berartii hiitungan rupiiahnya lebiih banyak.
“sayang aqu tidak dapat, besok ada client darii Mabes” jawabnya, sedikit kecewa aqu karena tidak dapat memperoleh penambahan rupiiah lebiih banyak, aqu tidak sempat berpikir bagaiimana seseorang militer seperti dia dapat membayarku sejumlah iitu.
“ya kapan dong ke sini lagii, janganlah lama lama ya” rayuku
“kalo aqu tidak dapat nanti aqu kenaliin serupa komandanku”
“yg mana? ” tanyaqu penasaran
“ntar kamu paham.kamu mengerti sendirii”

Akhiirnya aqu tidak dapat menahan dia lebiih lama lagii, hampiir jam sebelas malam pada saat dia meniinggalkan kamarku, Pak Sam meniinggalkan tiip beberapa ratus riibu di meja riias.
Aqu saat ini sendiriian di kamar, baru saat ini kurasakan hampa hiidup ini. Kemariin aqu masiih dapat melihat duniia dgn dada membusung, saat ini aqu mesti meliihat duniia dgn pandangan laiin, mungkiin orang juga akan memandangku sebagaii sampah, penggoda. Apa peduliiku dgn mereka, toh jika aqu sulit mereka tidak juga akan membantuku. Yg pentiing aqu tidak menggoda mereka, suami mereka, keluarga mereka, anak mereka, malah merekalah yg datang ke tempatku kerana memerlukan service dariiku, memerlukan kehangatan dariiku, memerlukan petualangan dgnku, memerlukan pelampiiasan padaqu, memerlukan variiasii berciinta dgnku, bahkan juga memerlukan apa yg tidak mereka peroleh dirumah, sekalii lagii bukanlah aqu yg menggoda mereka namun mereka yg mendatangiiku.

Kucoba memberiikan apa yg mereka berharap, sebaliiknya mereka juga memberiikan apa yg aqu berharap, yaiitu uang sebagaii balas layanan atas pelayananku memuaskan serta memenuhii keinginan mereka.

Harii ini yaitu telah kutuliis lembaran histori baru bagii perjalanan hiidupku, aqu telah meniikmatii 3 jenis kemaluan darii tiiga orang yg berlainan, baiik gaya berciinta ataupun bentuk serta ukuran kemaluan. Bahkan juga aqu telah beranii mempermaiinkan seseorang jendral, buat sang jendral berlutut di antara kakiiku, ada sedikiit kebanggaan di hatiiku.

Akhiirnya dgn kondisi masiih telanjang serta siisa air mani Pak Sam di kemaluanqu aqu tertiidur untuk menyambut harii besok yg aqu sendirii tidak tahu juga akan sepertii apa, berapakah orang lagii yg juga akan meniikmatii tubuhku, siiapa lagii yg juga akan membayarku, serta dgn siiapa aqu juga akan tiidur besok malam.

“II don’t care who you are, where you from, what you do, as long as you love me”
lagu Backstreet Boys yg senantiasa menyemangatii hiidupku, menanti datangnya seseorang pangeran yg siiap menciium seekor katak untuk jadi seseorang Putrii.

Kiisah laiinnya juga akan aqu kiiriimkan dengan bertahap namun bukanlah adalah ceriita bersambung, masiing masiing mempunyaii kiisah pengalaman tersendirii.





EmoticonEmoticon