Tante Lendir - Pengalaman yang terindah bagi Jhoni yang masih muda sekitar umur 26 tahun berkunjung ke salah satu rumah yang dihuni 2 janda. Pengalaman ini tidak akan di lupakan Jhone yang harus memuaskan duo janda sekaligus. Silakan langsung simak ceritanya.
“Aduh, saya haus nih mbak”,
“waduh, mbak Ratna lagi di kamar mandi, saya juga sibuk…”,
“Kalau gitu…saya…minum susunya mbak Jully aja…”,
“Nah itu masnya pinter, sini mas” Buset lugu banget, lalu kudekati Jully, pelan pelan buah dada kiri Jully sudah dikeluarkan dari sarangnya,
“Mas pegangin sendiri ya, Jully lagi nenangin anak ini” ,
”iya…tenang aja…” Lalu aku pegang buah dada Jully, bwoh kenyal luar biasa, aku tahan dikedua tanganku, lalu puting kiri Jully segera ku masukkan kemulut ku, tanpa ragu ku kenyot puting mempesona itu, lalu air susu Jully segera membasahi mulutku, oooh segar nya…
“Slruuup sluuurp slruuuup…mmm…aaah…seger mbak…slruuup” Tanpa malu kesedot dan kunikmati air susu dari buah dada Sintal itu.
“Mas, auh, pelan aja, haus banget yach?”,
“Slruuup slruuup…mmm…srluuup…” Lidahku berputar putar diputing indah itu, juga terus menyedot keluar susu kedalam mulutku, tanganku juga mengelus elus benda bundar besar kenyal itu. Tampak Jully jadi terangsang. “mmmf…mas….sedotanmu…si kecil ini kalah hebat…uuuhf”,
“slruuup…mmm…iya dong, saya memang ahlinya…srluuup…slruup” Air ASI Jully tak habis ku sedot terus.
Tampak bayi itu sudah tertidur lagi,
“Mas…mmf… bentar… aku mau nidurin anak ini… udah ya nyusunya..”,
“iya deh, kamu jaga dulu dia ya…” Lalu meski tampak terangsang, Jully membawa bayi itu kekamar, sepertinya ia sedang menjaganya.
Beberapa menit kemudian, ada suara dari kamar mandi,
“Jully…tolong ambilin sabun dong, yang disini udah abis” Tak perlu lama aku berlari mendekati kamar mandi, lalu melihat ada sabun diluar.
“Mbak, Jully nya lagi tidur sama si bayi, ini sabunnya…”,
“ooh, iya mas, bawa sini dong, tolong…” Lalu aku masuk kedalam kamar mandi tak terkunci itu, kaget setengah mati aku, melihat tubuh montok Ratna tanpa pakaian, Lalu aku memberikan sabun itu, tentu tetap bertampang cool.
“ini mbak, kok kayaknya kesulitan mbak?”,
“Ini…air susuku keluar sendiri mas, soalnya udah penuh, bingung deh mandinya..” Rejeki datang lagi, segera ku dekati Ratna.
“Aduh, biar Jhoni bantuin mbak, dari pada mubazir saya minum aja susunya..”,
“iya deh… sini mas kedepan”, Gembira luar biasa aku,
“tapi saya takut basah mbak”,
“buka pakaian mas sekalian, itu ada handuk” Lalu aku secepat kilat membuka semua pakaianku, lalu memakaikan handuk dipingganku untuk menutup penisku yang tegang.
Segera ku menuju kedepan Ratna, dan tampaklah Buah dada Ratna yang besar itu diputing coklatnya terlihat cairan putih kesukaanku,
“biar aman, Jhoni sedot dua duanya ya mbak”,
“iya mas, saya mau sabunan…” Segera kedua buah dada itu kuremas, Ratna tampak cukup kaget,
“mas, gak pernah nyusu ya? Itu yang diputingku yang disedot mas…”,
“oooh, iya iya…” Lalu kedua buah papaya Ratna itu kupegang, kedua puting Ratna kutabrakan, lalu kumasukkan kedalam mulutku bersamaan, Ratna yang sibuk menyabuni dirinya tampak mulai terangsang.
Air susu Ratna rasanya lebih enak, Kedua putingnya yang ada dimulutku mengucurkan air susu dengan derasnya, karena buah dadanya kugencet dan kuremas dengan kuat.
“ooooh…mas….mmmmf….pelan aja….uuuh” Ratna mulai asyik menyabuni vaginanya.
Aku terus saja menyedot air susu dari kedua puting coklat Ratna, kepala ku maju mundur, menarik narik puting itu, tentu dengan bantuan tanganku yang meremas buah dada montok dan kenyal itu.
“slruuup…slruuup…slruuup…mmm….mantep mbak…slruuup”. Tampak Ratna sudah mendesah, dari vaginanya keluar cairan lengket.
“uuuh…udah mas….aku mau berdiri…”,
“Ya saya sedot sambil berdiri mbak… slruuup” Ratna mencoba berdiri, ia menyabuni paha dan bokong sexy nya, aku makin terangsang saja, Karena Penisku sudah tegak dan berdenyut denyut, handuk yang menutupinya jadi jatuh.
“Mas….kontolmu udah berdiri…mmmf”,
“Sluuurp…slruuup…mmmf…aaah…sabunin dong mbak, sekalian aku mandi bareng mbak Ratna yach”,
“iya mas, mmmf….gede banget mas….uuuh” Penisku kini dikocok tangan Ratna yang sudah dibasahi sabun itu, tentu kocokannya jadi semakin nikmat, dan juga luar biasa nikmat.
Beberapa menit itu Ratna terus mengocok penisku, sementara buah dadanya kini bergantian kuremas dan ku sedot air susu keluar dari puting coklatnya.
“Uuuh…mas…aku pegel berdiri…mmmf” Ratna yang sudah lemas itu lalu memilih duduk, aku memilih menghentikan aksi minum besarku.
“mbak, saya bantu mandiin ya, mbak siramin aja tubuh kita berdua, saya yang ngelus ngelus ya…”,
“iya mas…. Uuuh” Lalu Ratna yang duduk itu membasahi tubuhnya yang sudah basah oleh sabun, aku memilih berada dibelakangnya.
Air membasahi tubuh kami berdua, aku juga mulai mengelus sekujur tubuh montok janda muda itu, Ku elus tangannya, perutnya, pahanya, dan segera menuju Memeknya. Tangan Kiriku meremas buah dadanya Ratna, tangan kananku asyik mengobok obok Vagina Janda cantik itu, Air yang mengalir membuat suasana jadi semakin menakjubkan.
“oooh…mas…mmmmf….uuuuh….enak mas…gak pernah aku mandi seenak ini…ooooh” Kudiam saja, lalu kucium leher dan ketiaknya, tanganku masih terus beraksi juga.
Beberapa menit kemudian, Ratna tampak sudah menggelinjang, segera angkat pinggulnya, kini ia merunduk. “mas, kamu mau ap…aaaah!” Penisku sudah melesat masuk kevagina Ratna tanpa perlu disuruh, terasa sangat nikmat, meski sudah tidak sempit.
“ooooh, nikmat mbak…uuuh” Segera penisku bergerak maju mundur dengan cepat, penisku menguasai seisi Memek nikmat Ratna, bokongnya jadi bergoyang goyang.
Tanganku lalu meraih bokong itu, lalu kuremas, dan kumasukan jariku kedalam lubang anusnya.
“aaaah…mas….uuuf…..mmmf….sssh…ooooh” Plop plop plop plop, suara desahan Ratna diiringi suara tabrakan penisku.
Beberapa menit itu kuterus saja menabrak memek Ratna dengan penis besarku, Sungguh nikmat dan luar biasa rasanya.
“Mbak, aku mau muncrat, oooh” Kutarik penisku, lalu kubalikkan tubuh montok Ratna, dan kupasang kontol besarku dimulutnya.
Crooot crooot croooot, Mulut Ratna penuh dengan spermaku. Janda itu lalu batuk batuk dan memuntahkan cairan sperma itu.
“ uhuk uhuk…mas..banyak banget pejuhnya…”,
“maklum, udah lama gak keluar, hehe”. Lalu Ratna memilih membersihkan dirinya bersamaku.
Setelah itu Ratna pergi duluan keluar dari kamar mandi, aku sedang sibuk menenangkan diri, juga memakai handuk.
Beberapa menit kemudian saat aku kembali keruang depan, tampak tak ada orang, lalu aku menuju kamar dirumah itu. Bukan main kaget, Ratna sedang asyik menindih tubuh Adiknya itu, sambil menciumnya.
“mmm…cup…mmmm…dek…uummm..cup…” Lalu Mereka berdua duduk, Ratna membuka pakaian Jully, aku hanya melongo didepan pintu, tampak Jully yang sudah bugil itu lebih putih dan mulus dari pada kakaknya.
“mbak… buah dadamu… sini…oooh” Jully meraih kedua buah dada kakaknya itu, lalu diremas dan diangkat keatas, “oooh…sini punyamu dek…uuuh” Gantian Ratna meraih Buah dada adiknya.
Sekarang kedua janda muda itu sedang meremas buah dada lawan tandingnya. Kembali air susu keluar dari puting mereka, tampak puting puting mempesona itu dipencet dan diremas remas, air susu mengalir keluar membasahi buah dada mereka.
“oooh….susumu mbak…”,
“uuuh…punyamu…mantep juga dek….mmmf” Aku geleng geleng sambil melongo, Penisku sudah berdiri lagi menjatuhkan Handuk itu lagi.
“Ooh, mas Jhoni, sini mas, mau ikut?” Godaan dari janda janda itu membuatku bersemangat, Tampak Bayi yang ditaruh diranjang kecil disebelah kasur itu sudah tenang, kini biar aku yang melahap kedua perempuan itu.
Ratna menarikku, dan merobohkan tubuhku kekasur, tinggal penisku yang besar itu masih berdiri.
“mas…kontolmu yang besar itu.. Kita goyang boleh? hehe…” Ratna dan Jully mendekat, lalu menempelkan buah dada mereka kepenisku.
Buah dada itu bertabrakan, dan ditengah tengahnya ada penis besarku yang tampak ingin meletus. Lalu mereka meremas dan menggencet buah dada mereka. Penisku kini sedang dilumat benda benda kenyal yang dibasahi air susu.
“mas….enak gak? Mmmf”,
“ooooh, mantep deh, toket kalian luar biasa kenyal dan montok…oooh” Mereka terus menggoyang dan meremas buah dada kenyal mereka, membuat penisku semakin meronta karena kenikmatan luar biasa.
EmoticonEmoticon